Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Belum lagi kemerosotan harga minyak mentah yang terus berlangsung. “Sehingga dari eksternal memberikan suntikan katalis negatif bagi rupiah,” jelas Faisyal.
Terbaru, keputusan Bank of England untuk memangkas suku bunga dan melonggarkan stimulus moneter menguntungkan USD yang kemudian berimbas buruk pada rupiah sebagai lawannya.
Dari sisi internal sebenarnya mulai dari data inflasi hingga yang terbaru pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa Indonesia semuanya positif. Pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2016 tumbuh mencapai 5,18% (YoY) dari kuartal sebelumnya yakni 4,91%.
Sementara cadangan devisa Juli 2016naik ke posisi US$ 111,4 miliar dari bulan sebelumnya US$ 109,8 miliar. “Jajaran datanya positif tapi sentimen eksternal dari sikap wait and see lebih besar," tambah Faisyal.
Meski melemah tipis, Faisyal lebih memandang pergerakan ini konsolidasi dalam rentang sempit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News