Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/3), menandai kenaikan dua hari berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.562 per dolar AS, menguat 0,16% dibandingkan posisi kemarin di Rp 16.588 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menyebut sentimen positif di pasar saham, obligasi, dan valuta asing sebagai faktor utama yang mendorong penguatan rupiah.
Baca Juga: Rupiah Berbalik Menguat ke Rp 16.543 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (27/3)
Meski demikian, nilai tukar rupiah masih berada di kisaran 16.500, mendekati level tertinggi 16.800 yang tercatat saat krisis keuangan 1998.
BI menegaskan kesiapan untuk terus melakukan intervensi guna menstabilkan nilai tukar rupiah.
Namun, bank sentral juga menekankan bahwa indikator ekonomi menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, sehingga situasi saat ini "sama sekali berbeda" dengan krisis 1998.
Setelah aksi jual besar-besaran pekan lalu, otoritas keuangan melonggarkan aturan pembelian kembali saham (buyback), yang membantu pasar mengalami pemulihan.
"Pasar akan mencermati pembaruan anggaran pertengahan tahun untuk menilai apakah defisit pendapatan negara telah menyempit atau diperlukan rasionalisasi belanja lebih lanjut guna menjaga defisit tetap dalam batas 3% dari PDB," ujar ekonom DBS Bank, Radhika Rao, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.613 Per Dolar AS di Pagi Ini, Mayoritas Asia Menguat
Pembaruan anggaran pertengahan tahun biasanya diumumkan pada awal Juli. Rao menambahkan, libur panjang yang dimulai pada 28 Maret hingga 7 April akan memberikan waktu jeda bagi pasar sebelum perdagangan kembali dibuka.
Selanjutnya: Adira Finance (ADMF) Putuskan Tebar Dividen Laba Tahun 2024, Cek Besarannya
Menarik Dibaca: Mudik Pakai Motor? Ini 9 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa Sebelum Mudik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News