Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mata uang rupiah semakin tak berdaya melawan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin mendekati level Rp 16.000 per dolar AS.
Berdasarkan data perdagangan Senin (9/10), rupiah spot ditutup di level Rp 15.692 per dolar AS. Ini membuat rupiah spot melemah 0,5% dibanding penutupan Jumat (6/10) di Rp 15.613 per dolar AS.
Agung Ramadoni, Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi, mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah bisa membawa keuntungan bagi sejumlah emiten.
Baca Juga: Cek Prospek Kinerja Emiten yang Punya Utang Dolar AS di Tengah Pelemahan Rupiah
Misalkan, emiten yang berbasis ekspor seperti perusahaan komoditas seharusnya bisa diuntungkan. Sebab, pendapatan emiten berbasis komoditas hampir seluruhnya dalam denominasi dolar AS, sedangkan sebagian biaya dibayarkan dalam bentuk rupiah.
“Sehingga, pada saat mata uang rupiah mengalami pelemahan, akan berpotensi meningkatkan operating profit mereka secara mata uang (currency),” kata Agung kepada Kontan.co.id, Senin (9/10).
Emiten-emiten berbasis komoditas tersebut misalnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Agung melanjutkan, emiten lain yang mungkin dapat diuntungkan dari tren pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS di antaranya perusahaan dari sektor perkebunan sawit atau crude palm oil (CPO) seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Baca Juga: Cermati Sektor Pendorong dan Pemberat IHSG pada Kuartal IV 2023
Kemudian ada juga perusahaan berbasis konsumer yang memiliki porsi ekspor yang cukup besar seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dapat diuntungkan dari depresiasi rupiah.
Meski demikian, Agung menilai keuntungan dari depresiasi rupiah terhadap emiten konsumer akan terbatas karena sebagian pembelian biaya bahan baku masih dalam bentuk mata uang dolar AS.
Tidak ketinggalan, emiten yang diuntungkan dari pelemahan rupiah yakni perusahaan di sektor retail yang porsi ekspornya lumayan besar, seperti PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).
Baca Juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Analis Untuk Perdagangan Senin (9/10)
Untuk itu, Agung merekomendasikan saham yang diuntungkan dari pelemahan mata uang rupiah diantaranya ADRO, ITMG, INCO, MDKA, MEDC, LSIP, MYOR, ICBP, dan WOOD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News