Reporter: Wuwun Nafsiah, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah kembali melemah di hadapan dollar di perdagangan hari ketiga 2016. Mengacu data Bloomberg, Rabu (6/1) di pasar spot rupiah ke level Rp 13.943 per dollar AS atau melemah 0,37 % dari sebelumnya Rp 13.892 per dollar AS.
Rupiah hari ini sama pada penutupan rupiah hari Senin (4/1). Sedangkan berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah menguat ke posisi 13.863 per dollar AS dari posisi sehari sebelumnya 13.931.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra mengatakan, membaiknya bursa saham China tidak mempengaruhi pergerakan rupiah. "Faktor penguatan dollar membuat rupiah tertekan,"ujarnya. Kenaikan USD sendiri dipicu oleh data ekonomi zona Euro yang kurang menggembirakan.
Kamis (7/1) Agus menduga rupiah akan melanjutkan pelemahan mengingat konflik geopolitik antara Arab Saudi dan Iran belum mereda. Hal ini dapat menjadi sentimen yang mengangkat dollar AS. Ditambah lagi adanya kecemasan di kawasan Asia terkait uji coba nuklir Korea Utara.
Kenaikan dollar AS serta perlambatan ekonomi China memang menjadi sentimen utama penggerak rupiah secara eksternal.
Sementara dari dalam negeri, rupiah menunggu data tingkat kepercayaan konsumen dan supply uang yang beredar dari BI. Jika uang beradar semakin banyak, maka dapat melemahkan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News