Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Arah pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin cenderung bervariasi.
Pada Selasa (5/1), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terpeleset 0,19% dibandingkan hari sebelumnya ke level 104,58.
Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra memaparkan, pergerakan harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan Selasa (5/1) bervariasi.
Harga SUN bertenor pendek, sekitar satu tahun hingga lima tahun cenderung naik antara 1 bps - 10 bps.
Sementara harga SUN tenor menengah dan panjang cenderung turun antara 5 bps hingga 100 bps.
Made menuturkan, pergerakan harga yang bervariasi didorong oleh katalis dari dalam negeri dan luar negeri.
Faktor internal yakni penguatan mata uang Garuda di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).
Di pasar spot, Selasa (5/1) nilai tukar rupiah menguat 0,37% ke level Rp 13.892 per dollar AS.
Katalis positif lainnya berasal dari hasil lelang penjualan SUN.
Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 12 triliun dari jumlah penawaran Rp 26,2 triliun pada lelang perdana di tahun 2016.
"Tingginya jumlah penawaran yang masuk serta cukup kompetitifnya tingkat imbal hasil yang diminta oleh investor mengindikasikan bahwa investor masih tertarik dengan SUN di tengah kondisi pasar keuangan global yang masih bergejolak," tukasnya.
Katalis negatif berasal dari eksternal. Pelaku pasar masih khawatir terhadap gejolak di pasar keuangan global yang dipicu ekspektasi perlambatan ekonomi China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News