kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Rupiah Jisdor Menguat 4 Hari Beruntun, Tapi Loyo di Pasar Spot Imbas Lesunya Ekonomi


Senin, 05 Mei 2025 / 15:38 WIB
Rupiah Jisdor Menguat 4 Hari Beruntun, Tapi Loyo di Pasar Spot Imbas Lesunya Ekonomi
ILUSTRASI. Teller menghitung uang rupiah di Hana Bank, Jakarta, Senin (13/1). Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat kredit perbankan melanjutkan tren positif. Kredit industri perbankan per November 2024 mencapai angka Rp 7.717 triliun, naik 10,79% secara tahunan. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah menunjukkan dinamika yang menarik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/5).

Di tengah sentimen negatif dari perlambatan ekonomi domestik dan ketidakpastian global, rupiah justru mencatat penguatan di referensi kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), meskipun melemah tipis di pasar spot.

Baca Juga: Ekonomi RI Melambat, Rupiah Ditutup Lesu ke Rp16.455 pada Perdagangan Senin (5/5)

Mengutip data Bloomberg, kurs Jisdor yang diterbitkan Bank Indonesia menunjukkan rupiah ditutup menguat 0,44% ke level Rp 16.421 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp 16.493 pada Jumat (2/5). Ini menjadi penguatan Jisdor untuk empat sesi perdagangan beruntun.

Namun, di pasar spot, rupiah justru terkoreksi tipis 0,10% ke level Rp 16.455 per dolar AS, dari posisi akhir pekan lalu Rp 16.438 per dolar AS. Koreksi ini sekaligus menghentikan reli penguatan rupiah di pasar spot selama empat hari terakhir.

Tekanan terhadap rupiah muncul di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87% secara tahunan (YoY), menjadi yang terendah sejak kuartal III-2021 dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,02%.

Baca Juga: Rupiah Bertahan di Rp 16.431 Per Dolar AS, Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, dinamika pasar mata uang Asia juga menjadi sorotan. Dolar Taiwan melonjak lebih dari 3% ke level 29,654 per dolar AS, melanjutkan reli 4,5% pada Jumat lalu, dan mencetak level tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir.

Lonjakan dolar Taiwan memicu spekulasi bahwa sejumlah negara Asia mungkin bersiap merevaluasi mata uang mereka demi mendapatkan kelonggaran dalam negosiasi dagang dengan AS.

Meski otoritas moneter Taiwan membantah adanya tekanan dari Washington, pelaku pasar menilai langkah ini sebagai bagian dari respons terhadap tekanan geopolitik.

"Hot money masuk deras ke Taiwan, dan bank sentral membiarkannya. Banyak yang bilang ini karena tekanan dari AS, dan saya percaya itu," ujar seorang eksekutif senior industri keuangan Taiwan kepada Reuters.

Penguatan mata uang regional juga terlihat pada yuan China yang menyentuh level tertinggi dalam enam bulan di 7,1879 per dolar AS, seiring ekspektasi bahwa Beijing akan membiarkan penguatan yuan sebagai bagian dari strategi negosiasi dagang dengan AS.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.430 Per Dolar AS pada Hari Ini 5 Mei 2025

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kembali menekan The Fed agar menurunkan suku bunga, meski pasar kini hanya memperkirakan peluang 37% untuk pemangkasan suku bunga pada Juni, turun dari 64% sebulan lalu. Goldman Sachs dan Barclays pun merevisi proyeksi pemangkasan suku bunga menjadi bulan Juli.

Indeks dolar AS melemah tipis 0,2% ke level 99,635, sementara euro menguat 0,4% ke posisi US$ 1,1343.

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun 0,6% ke 144,03, terbebani oleh penurunan harga minyak global yang mendukung neraca perdagangan Jepang sebagai negara importir minyak.

Selanjutnya: Apakah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol? Ini Jawabannya

Menarik Dibaca: Apakah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×