kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah pada Perdagangan Selasa (20/6)


Senin, 19 Juni 2023 / 19:16 WIB
Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah pada Perdagangan Selasa (20/6)
ILUSTRASI. rupiah spot ditutup melemah 0,37% ke Rp 14.995 per dolar AS


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (19/6). Rupiah diperkirakan lanjut melemah pada perdagangan Selasa (20/6).

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,37% ke Rp 14.995 per dolar AS, jika dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Senada, rupiah Jisdor melemah 0,33% ke level Rp 14.994 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah ditutup melemah karena sentimen risk-off mendominasi pasar keuangan Asia, sekalipun pasar Amerika Serikat (AS) libur hari ini.

Sentimen tersebut didorong oleh kekhawatiran terkait dengan penundaan pengumuman stimulus oleh pemerintah China yang seharusnya diumumkan pada hari Jumat (16/6) lalu.

Tidak hanya dari sisi perekonomian China, sentimen di pasar Asia juga dipengaruhi oleh pernyataan pejabat Fed terkait dengan kebijakan stance mereka yang masih cenderung hawkish. The Fed menahan suku bunga pada pertemuan FOMC Juni 2023 pada level 5%-5,25%, namun masih berpotensi meningkatkan suku bunga dua kali lagi di tahun ini.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.995 Per Dolar AS Pada Hari Ini (19/6)

“Kedua hal tersebut berdampak pada pelemahan Rupiah sejak sesi pembukaan perdagangan hari ini,” ucap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (19/6).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencermati dolar AS naik lebih tinggi di saat perdagangan tipis karena libur AS pada Senin (19/6). Para pedagang masih mencerna dampak keputusan bank sentral AS pekan lalu, di mana pidato Ketua Fed Jerome Powell bernada hawkish.

Data di pasar perumahan AS, klaim pengangguran awal dan neraca berjalan AS akan dipelajari dengan cermat pada pekan ini. Serta, kesaksian kongres setengah tahunan The Fed turut menjadi perhatian pasar.

Menurut Ibrahim, The Fed diperkirakan terus mempertahankan lintasan pengetatan kebijakan moneter yang sedang berlangsung di sepanjang 2023, meski terjadi pelonggaran pada tingkat inflasi dan peningkatan pengangguran. Pendekatan yang konsisten ini bertujuan untuk memastikan penurunan tingkat inflasi yang berkelanjutan.

Dari internal, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5,75% sepanjang 2023 dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) di hari Kamis (22/6). BI akan berhati-hati dalam menanggapi pandangan terbaru The Fed.

Pasalnya, Ibrahim menjelaskan, dampak dari transmisi Fed Funds Rate (FFR) di Indonesia akan semakin terlihat melalui imbal hasil obligasi pemerintah terutama bertenor 10 tahun terus menurun dan mendekati level 6%.

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.994 Per Dolar AS Pada Senin (19/6)

Tingkat inflasi Indonesia tercatat turun ke level terendah dalam 12 bulan terakhir menjadi sebesar 4,00% secara tahunan pada Mei 2023. Inflasi diperkirakan akan terus menurun dan bergerak dalam kisaran target ke depannya.

Karena itu, pasar obligasi dan pasar saham Indonesia juga terus mencatatkan arus masuk bersih. Neraca perdagangan Indonesia diyakini akan tetap mempertahankan surplus.

“Faktor-faktor ini akan memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (19/6).

Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.980 per dolar AS – Rp 15.060 per dolar AS pada perdagangan esok, Selasa (20/6).

Sementara, Josua memprediksi rupiah bergerak melemah terbatas di esok hari, seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran akan ekonomi China. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.950 per dolar AS – Rp 15.050 per dolar AS pada Selasa (20/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×