Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lanjut menguat pada perdagangan Selasa (6/6). Per pukul 09.45 WIB, rupiah menguat 0,33% ke Rp 14.841, dari penutupan sebelumnya di Rp 14.890 per dolar AS.
Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.834-Rp 14.915 pada Selasa (6/6).
Mayoritas mata uang global menguat terhadap dolar AS seiring menurunnya tekanan kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Federal Market Open Committee pada Juni 2023.
Hal ini terjadi setelah data pengangguran AS dirilis bervariasi dengan tingkat pengangguran yang secara tidak terduga meningkat ke level 3,7% pada Mei 2023.
Baca Juga: Rupiah Spot Menguat Terhadap Dolar AS Pada Selasa (6/6) Pagi
"Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed menurun sehingga membuka ruang penguatan major currencies," ucap Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/6).
Kepastian kenaikan plafon utang AS juga menjadi sentimen yang positif bagi pasar.
Dari domestik, rilis data inflasi yang rendah dan semakin terkendali menjadi katalis positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Indonesia pada Mei 2023 mencapai 4%, lebih rendah dari perkiraan konsensus yang sebesar 4,22%.
Alhasil, inflasi Indonesia secara konsisten mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir, yakni dari 4,97% pada Maret 2023 dan 4,33% pada April 2023.
Level tahunannya sudah memasuki target batas atas Bank Indonesia (BI) yang menetapkan target sasaran inflasi ada di kisaran 2%-4% pada tahun ini.
Pencapaian ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini membuat pelaku pasar yakin bahwa BI masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level saat ini, yakni sebesar 5,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News