Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
Namun, masih banyak faktor lain yang menggerakkan rupiah. Selain FOMC statement, Faisyal mengatakan perkembangan vaksin Covid-19 dan jumlah pasien positif korona juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
Selain itu, jelang FOMC statement pergerakan rupiah juga banyak terpengaruh dari ketegangan AS dan China yang kini saling membalas menutup konsulat.
Baca Juga: Terus menanjak, Bitcoin masih berpeluang sentuh level US$ 20.000 per btc
"Ketegangan AS dan China cenderung melemahkan rupiah, meski di waktu yang sama perkembangan vaksin di dalam negeri sejatinya membawa katalis positif bagi rupiah," kata Faisyal.
Alhasil, Faisyal memproyeksikan pergerakan rupiah di pekan ini cenderung melemah. Rentang sepekan di Rp 14.500 per dollar AS-Rp 14.900 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News