Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek harga uang krypto yakni bitcoin diyakini masih akan meningkat hingga akhir tahun. Bahkan, prediksinya harga bitcoin masih berpeluang menuju level US$ 20.000 per btc. Pada perdagangan akhir pekan (24/7), harga bitcoin berada di level US$ 9.541 per btc.
Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch mengatakan, ke depan tren harga bitcoin masih berpeluang untuk melesat tajam. Adapun pergerakan harga yang mulai kembali menanjak didukung kelebihan likuiditas di instrumen lain, sehingga ada kemungkinan instrumen lain seperti crypto currency ikut diuntungkan.
Baca Juga: Investor cryptocurrency cuan banyak di era new normal
Sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) berpotensi untuk menambahkan stimulus sekitar US$ 2 triliun pada rapat Federal Open Market Committe (FOMC) pekan ini. Chris menilai hal tersebut berpotensi jadi sentimen pemanis bagi bitcoin selanjutnya.
"Likuiditas yang banyak pasti akan sedikit banyak membantu mendorong harganya (bitcoin) lebih tinggi pula. Namun sebaliknya, ketika The Fed tutup keran mungkin bisa jadi sentimen buruk," jelas Chris kepada Kontan, Jumat (24/7).
Baca Juga: Akun Twitter Elon Musk dan beberapa tokoh terkenal diretas hacker demi Bitcoin
Selanjutnya, Chris menilai masih ada ruang bagi investor untuk mulai kembali beli, lantaran harga sudah mulai menembus batasan normal atau batasan konsolidasi. Untuk itu, potensi harga naik semakin terbuka dengan cut loss di level US$ 8.950 per btc.
"Akhir tahun harga berpotensi terparkir di US$ 20.000 per btc. Ingat di 2017 Bitcoin naik tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga bual. Jadi menurut saya possibility (bitcoin tembus US$ 20.000 per btc tahun ini) is still there, semua bergantung appetite pasar," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News