kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah berpeluang sentuh Rp 14.000 per dollar AS


Minggu, 22 April 2018 / 19:47 WIB
Rupiah berpeluang sentuh Rp 14.000 per dollar AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kemungkinan masih akan berada di bawah tekanan hingga penghujung kuartal II-2018. Setelah sempat menyentuh level Rp 13.946 per dollar AS pada akhir pekan lalu, diperkirakan mata uang Garuda bisa melanjutkan pelemahan menembus level Rp 14.000 per dollar AS.

“Bisa sampai Rp 14.000 per dollar AS di kuartal ini,” ujar Lukman Leong, Analis PT Valbury Asia Futures kepada Kontan, Minggu (22/4).

Dalam perhitungannya pergerakan rupiah bakal berada di area Rp 13.800 – Rp 14.200 per dollar AS. Pergerakannya masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari eksternal terutama dari penguatan dollar AS. Apalagi ada kemungkinan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunganya dalam tiga bulan ke depan.

Hal berbeda diungkapkan oleh David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. Ia justru melihat rupiah tidak akan jatuh menembus level Rp 14.000 per dollar AS. Walaupun saat ini kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi fokus pasar tapi ia yakin Bank Indonesia masih akan menjaga volatilitas rupiah.

“Yang penting ekspektasi inflasi harus tetap terjaga,” cetusnya.

Hanya saja menurutnya tetap perlu diwaspadai jika rupiah terus melemah melewati level psikologis tertentu bisa mempengaruhi kepercayaan pengusaha dan konsumen untuk berinvestasi di Indonesia.

“Namun rupiah menurut saya masih akan begerak di bawah Rp 14.000 per dollar AS,” tandasnya.

Keyakinan serupa juga diungkapkan oleh Andry Asmoro, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Menurutnya valuasi rupiah tidak akan bergerak jauh dari kisaran sekarang. Ia yakin cadangan devisa Bank Indonesia masih cukup untuk menahan pelemahan rupiah yang lebih dalam.

“BI masih punya cadangan devisa yang cukup,” paparnya.

BI mencatat cadangan devisa per Maret 2018 turun U$ 2,06 miliar menjadi US$ 126 miliar dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 128,06 miliar.

Penurunan ini didorong penggunaan devisa untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah foreign outflow selama bulan Maret 2018.

Meski dengan pelemahan seperti ini untuk jangka pendek kemungkinan investor akan membatasi portofolio investasinya, tetapi itu hanya sementara. Bagaimanapun dalam jangka menengah dan jangka panjang investor masih tetap menyukai pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×