kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Rupiah Berpeluang Menguat Pada Senin (8/7), Simak Sentimen Pendorongnya


Minggu, 07 Juli 2024 / 08:20 WIB
Rupiah Berpeluang Menguat Pada Senin (8/7), Simak Sentimen Pendorongnya
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.220 hingga Rp 16.320 per dolar AS pada perdagangan Senin (8/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Jumat (5/7). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,32% ke posisi Rp 16.278 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,18% ke level Rp 16.312 per dolar AS. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, bahwa fokus investor saat ini tertuju pada data utama nonfarm payrolls (NFP), yang dirilis pada Jumat (5/7) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.  

Ibrahim menyebutkan, alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan kemungkinan lebih dari 66% Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. 

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Menguat, Cadangan Devisa Indonesia Diprediksi Meningkat

Namun, Ibrahim bilang, optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish dari The Fed, dengan risalah pertemuan pada Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih skeptis terhadap penurunan suku bunga.  

“Data NFP juga akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja, yang juga menjadi perdebatan utama bagi The Fed dalam menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim dalam riset harian, Jumat (5/7). 

Di sisi lain, dia mengatakan Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus bersinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. 

“Sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata dia. 

Menurut Ibrahim, ke depannya BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal, untuk prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.

Baca Juga: Simak Sentimen yang Menopang Penguatan Rupiah di Pekan Ini

Dia mengatakan bahwa hal tersebut sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal. 

Dengan faktor-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.220 hingga Rp 16.320 per dolar AS pada perdagangan Senin (8/7). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×