Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah menutup akhir pekan lalu dengan cukup positif. Sebelum rilis data ekonomi dalam negeri, pergerakan rupiah di awal pekan akan melihat berbagai sentimen yang datang dari sisi eksternal.
Di pasar spot, Jumat (26/2) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,23% ke level Rp 13.382 dibanding sehari sebelumnya. Sementara kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat 0,12% ke level Rp 13.400.
Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengungkapkan, perhatian pasar kini tertuju pada pertemuan G20. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyuarakan optimisme keuangan lokal.
"Secara khusus Menkeu mengatakan akan mempertahankan rupiah di posisi kuat tahun ini. Sepertinya pasar ikut memiliki pendapat serupa," paparnya.
Yulia memperkirakan, hasil pertemuan G20 akan mempengaruhi rupiah pada awal pekan ini. Pasar berharap pertemuan tersebut dapat menguatkan keyakinan bahwa gejolak ekonomi sudah mulai reda.
Apalagi, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Dana Moneter Internasional (IMF) menghimbau para pejabat keuangan untuk dapat memberi keyakinan pasar yakni dengan mendukung pasar yang lebih stabil.
Namun demikian, pergerakan rupiah juga tak lepas dari pengaruh data AS yang dirilis akhir pekan lalu. Di antaranya data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 sebesar 1% atau di atas angka sebelumnya 0,7% dan proyeksi 0,4%.
Dengan data ekonomi negeri Paman Sam yang lebih baik dari proyeksi, Yulia menduga rupiah berpeluang melemah pada awal pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News