Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Valuasi rupiah berhasil tutup pekan ini di bawah level Rp 13.400 per dollar AS. Penguatan rupiah sepanjang pekan ini disinyalir karena stabilnya pergerakan pasar domestik.
Mengutip Bloomberg, Jumat (26/2) posisi rupiah terangkat 0,23% ke level Rp 13.382 per dollar AS dibanding hari sebelumnnya dan sudah melesat 0,94% dalam sepekan terakhir.
Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah menguat 0,11% di level Rp 13.400 per dollar AS dengan mencatatkan lambungan 1,09% dalam sepekan terakhir.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata mengatakan meski pekan ini sajian data ekonomi domestik minim, tapi pelaku pasar terimbas positifnya hasil pemangkasan BI rate pekan lalu. Ada kepercayaan di antara pelaku pasar terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
“Itu yang menyebabkan kondisi pasar keuangan dan saham di Indonesia lebih stabil,” jelas Josua. Dengan kondisi yang stabil inilah, rupiah terdorong untuk terus menguat, memanfaatkan kondisi USD yang tdigempur sajian indikator ekonominya yang terus mengecewakan sepanjang pekan.
Mulai dari kepercayaan konsumen hingga data perumahan AS rontok. “Index USD berjuang ditengah pelemahan yang mendera, maka rupiah pun diuntungkan,” papar Josua. Belum lagi, terangkat euro pasca pelemahan dalam sterling akibat spekulasi Brexit turut menguntungkan rupiah.
"Secara keseluruhan, baik domestik dan eksternal semuanya menguntungkan rupiah pekan ini," ujar Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News