kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return Reksadana Pasar Uang Cukup Bersaing Dibanding Deposito Perbankan


Sabtu, 17 Desember 2022 / 12:05 WIB
Return Reksadana Pasar Uang Cukup Bersaing Dibanding Deposito Perbankan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berinvestasi di reksadana pasar uang memiliki keunggulan tersendiri dibanding dengan investasi langsung di aset-aset yang menjadi portofolio dasarnya. Data Infovesta menunjukkan, reksadana pasar uang yang banyak diminati pasar memberikan return lebih tinggi.

Sebanyak 20 produk reksadana pasar uang dengan kinerja tertinggi per November 2022 menghasilkan rata-rata return 4,5% year to date (ytd). Lima produk teratas memberikan return masing-masing 7,80%, 6,59%, 5,65%, 5,50%, dan 5,18%.

Sementara itu, merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), suku bunga deposito perbankan untuk periode tiga bulan, rata-rata hanya memberikan bunga 3,6% ytd.

Baca Juga: Obligasi Pemerintah dan Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Investasi di 2023

Research Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, prospek reksadana pasar uang lebih menarik dibandingkan deposito karena punya potensi return yang lebih tinggi. Pasalnya, semakin besar penempatan dana oleh manajer investasi (MI) di reksadana pasar uang, maka dapat special rate yang lebih tinggi.

Alhasil, MI akan mendapatkan bunga yang lebih lebih menarik untuk reksa dana pasar uangnya dibanding deposito. 

"Makanya investor perlu juga memperhatikan besaran dana kelolaan suatu MI dalam memilih reksa dana pasar uang," kata Arjun saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (16/12).

Selain itu, pajak reksadana pasar uang juga lebih rendah dibanding pajak deposito. Hal ini juga menjadi poin yang menguntungkan bagi investor.

CEO PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) Guntur Surya Putra menambahkan, kinerja reksadana pasar uang secara rata-rata bersaing dengan deposito. Pasalnya, isi portofolio underlying bisa berupa penempatan pada deposito dan obligasi jangka pendek di bawah satu tahun dengan diversifikasi menyeluruh.

Pencairan reksadana pasar uang juga bisa dilakukan setiap saat tanpa harus di-lock

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Berinvestasi

"Di sisi lain, nasabah cenderung menempatkan dana di deposito dengan periode satu, tiga, atau enam bulan dengan kemungkinan adanya penalti jika dicairkan lebih awal," ucap Guntur.

Menurut Guntur, salah satu faktor investor menempatkan dananya di instrumen reksadana adalah karena memercayakan keahlian pengelolaan MI. Jadi, investor bukan hanya sekadar mencari akses terhadap instrumen tapi juga pengelolaan portofolio oleh ahli di bidangnya.

Arjun menambahkan, reksadana menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang tidak punya waktu untuk menganalisis instrumen sendiri ataupun belum punya pemahaman yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×