kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi Melantai di BEI, Saham PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) Melemah 1,1%


Selasa, 08 November 2022 / 10:25 WIB
Resmi Melantai di BEI, Saham PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) Melemah 1,1%
ILUSTRASI. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/11).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/11). Mengawali debutnya di Bursa Efek Indonesia, saham emiten pengelola rumah sakit Primaya Hospital ini turun ke level Rp 890 atau 1,11%.

PRAY mematok harga penawaran umum saham alias initial public offering (IPO) di level Rp 900. Hingga pukul 09:37 WIB, saham PRAY berada di posisi Rp 890 per saham. Nilai ini turun 1,11% dari harga pernawan umum perdana saham.

Dalam penawaran umum perdana saham atau Intitial Public Offering (IPO), OneMed melepas sejumlah 302.222.300 saham kepada publik. Persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor milik perusahaan pada saat Tanggal Pencatatan. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana Saham ini adalah sebesar Rp 272.000.070.000.

Baca Juga: IPO Saham BELI MKTR Listing Di BEI Hari Ini (8/11), Cek Saran Analis Untuk Investor

Leona A. Karnali, Direktur dan CEO PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk menyampaikan PRAY berkomitmen untuk terus bertumbuh dan berupaya menjadi yang terdepan serta berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di indonesia. 

"Kami mohon dukungan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi indonesia.” ucap Leona dalam keterangannya, Selasa (8/11). 

Leona juga menyampaikan bahwa pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group yang tengah tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan. 

Sekitar 50% dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa, sekitar 25% untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

Sementara terkait prospek bisnis, Leona, mengatakan, saat ini, bisnis di bidang kesehatan di Indonesia terus meningkat, diantaranya adalah rumah sakit, peralatan kesehatan, obat-obatan dan juga asuransi kesehatan. 

Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Pasang Harga Penawaran IPO Rp 900 Per Saham

“Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi, pangsa pasar yang luas dan bertumbuh, memperkuat potensi bisnis rumah sakit yang berperan sebagai ujung tombak sektor kesehatan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×