kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi melantai di BEI, ini target Ginting Jaya Energi (WOWS) ke depan


Jumat, 08 November 2019 / 14:29 WIB
Resmi melantai di BEI, ini target Ginting Jaya Energi (WOWS) ke depan
Pencatatan perdana saham PT Ginting Jaya Energy Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (8/11).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat (8/11). Ginting Jaya Energi menjadi perusahaan ke-44 yang mencatatkan sahamnya sepanjang tahun 2019 dan perusahaan ke-658 yang telah mencatatkan sahamnya di BEI.

WOWS juga sekaligus menjadi perusahaan lokal pertama dari Sumatra Selatan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Baca Juga: Ginting Jaya Energi (WOWS) resmi melantai di BEI

Jasa rig workover dan well services (Wows) dan enhanced oil recovery (EOR) merupakan bidang usaha yang digeluti oleh WOWS. Singkatnya, WOWS mengoptimalkan cara kerja dari peralatan yang ada di sumur migas tersebut. Saat ini, WOWS memiliki sembilan unit rig yang beroperasi di Sumatra Selatan.

Dalam IPO kali ini, WOWS melepaskan 750 juta lembar saham atau mewakili 30,29% modal yang disetor. Dari IPO ini, WOWS meraup dana segar sebesar Rp 337,5 miliar.

Jimmy Hidayat, Direktur Utama Ginting Jaya Energy menjelaskan, dana hasil IPO ini nantinya akan digunakan untuk empat keperluan utama, salah satunya adalah untuk menambah jumlah rig baru. Untuk diketahui WOWS  menargetkan dapat memiliki 23 buah rig pada 2023.

Baca Juga: Ginting Jaya Tetapkan Harga Pelaksanaan IPO Rp 450 per Saham

Penambahan rig ini merupakan salah satu wujud ambisi WOWS untuk menjadi perusahaan penyedia jasa rig workover well services (wows) terbesar di lingkup Asia Pasifik.

Sebanyak 63,56% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian tujuh buah rig. Adapun untuk pembelian satu buah rig menghabiskan dana sekitar US$ 3 juta sampai US$ 5 juta, tergantung dari kapasitasnya.

"Di awal 2020, kami akan menambah empat unit rig. Sementara pada akhir 2020 kami akan menambah tiga unit rig," ujar Jimmy di Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/11).




TERBARU

[X]
×