kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Resesi dan Inflasi Tinggi, Risiko Obligasi Korporasi Bisa Meningkat


Selasa, 18 Oktober 2022 / 16:08 WIB
Resesi dan Inflasi Tinggi, Risiko Obligasi Korporasi Bisa Meningkat
ILUSTRASI. Pasar obligasi korporasi Indonesia tahun ini masih membukukan return positif di tengah tren kenaikan suku bunga acuan global.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi korporasi Indonesia tahun ini masih membukukan return positif di tengah tren kenaikan suku bunga acuan global.

Indikasi ini terlihat dari Indobex Corporate Bond Total Return, Selasa (18/10). Indeks yang mengukur kinerja obligasi korporasi ini di level 382,8805 atau naik 4.03% (ytd) dan naik 6,12 (yoy).

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, risiko obligasi korporasi tahun ini relatif turun jika dibandingkan tahun lalu .

"Namun tahun depan masih harus diwaspadai karena kondisi resesi dan inflasi global bisa makin parah dan tentunya akan berpengaruh juga pada obligasi di Indonesia," ujar Darma kepada Kontan.co.id, Selasa (18/10).

Jika dibandingkan tahun lalu, menurut Darma, tingkat gagal bayar obligasi korporasi sudah relatif turun lantaran perekonomian sudah mulai kembali dibuka pasca pandemi.

Baca Juga: Yield US Treasury Naik, Prospek SBN Masih Positif

Tahun ini, penerbitan obligasi korporasi marak dan permintaan cukup tinggi.

"Banyak yang masuk ke obligasi korporasi karena relatif pergerakan harganya lebih last volatile dibandingkan obligasi negara," tuturnya.

Menurut Darma, obligasi korporasi yang menarik ialah yang memiliki rating single A dan double A, karena memberikan kupon yang masih cukup tinggi dan secara kredit relatif masih cukup baik.

"Obligasi korporasi masih cukup cerah kedepannya, karena banyak perusahaan yang menggunakan alternatif pendanaan dari pasar modal. Ditambah pemain obligasi sekarang lebih banyak yang masuk ke obligasi korporasi jadi dari sisi suplay dan demand meningkat kedepannya," jelasnya.

Darma memperkirakan, kupon obligasi korporasi di akhir tahun ini dan tahun depan diperkirakan akan naik sekitar 50 bps - 150 bps dari level sekarang.

Sentimen yang dapat mempengaruhi pasar obligasi korporasi dalam negeri adalah inflasi tinggi dan resesi global.

"Saat kondisi ekonomi memburuk akan membuat cashflow dan performance dari perusahaan yang mengeluarkan obligasi korporasi menjadi tidak baik dan dapat menghambat obligasi korporasi," jelasnya.

Baca Juga: Indeks Obligasi Global Merosot, Bagaimana Efeknya ke Pasar Obligasi Domestik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×