kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana pasar uang dinilai masih menarik di tengah volatilitas pasar yang tinggi


Jumat, 09 Juli 2021 / 20:25 WIB
Reksadana pasar uang dinilai masih menarik di tengah volatilitas pasar yang tinggi
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam satu semester ini, reksadana pasar uang menjadi reksadana dengan kinerja jawara di antara reksadana lainnya. Hal ini terlihat dari catatan kinerja Infovesta 90 Money Market Fund Index yang mencatat pertumbuhan 1,68%. 

Kinerja tersebut lebih baik dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap (0,63%), kinerja reksadana campuran (-3,74%), dan reksadana saham (-9,27%).

Menurut Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha, kondisi ekonomi yang masih buka tutup mempengaruhi harga pergerakan pasar obligasi dan pasar saham Indonesia, karena itu merefleksikan ekonomi.

Baca Juga: Reksadana pasar uang diproyeksi masih akan tumbuh positif sampai akhir tahun

Menurut Darma, pasar uang itu time deposite underlying-nya, dan pasar obligasi negara yang kurang dari satu taun. “Jadi relatif fluktuasi harganya tidak terlalu tinggi, itu yang menyebabkan return dari reksadana pasar uang cenderung stabil. Ditambah juga saat ini merupakan alternatif investasi yang baik,” kata Darma.

Selain itu, ia juga melihat bahwa kondisi saat ini di tengah penurunan suku bunga, dan pembandingnya yaitu suku bunga deposito cenderung turun, karena suku bunga acuan yang turun. Hal ini ditambah dengan likuiditas perbankan yang berlimpah membuat reksadana pasar uang stabil.

Darma juga melihat bahwa reksadana pasar uang di Indonesia masih bertumbuh, misalnya saja dana kelolaan reksadana yang ia kelola di TRIM KAS 2 yang masih mengalami pertumbuhan dari segi dana kelolaannya.

Hingga akhir tahun ia melihat masih menarik untuk berinvestasi di reksadana pasar uang, karena kondisi yang masih tidak pasti, terutama karena kasus Covid-19 di tanah air yang masih merebak.

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana stagnan di Rp 536 trilliun per Juni

“Sekarang risk off dulu, sedangkan likuiditas berlimpah. Uang itu akan mengalir ke tempat yang return lebih tinggi, dengan risiko yang relatif lebih terjaga, saya rasa reksadana pasar uang tetap menarik, karena di deposito bunganya lebih rendah daripada reksadana,” katanya.

Walaupun begitu, Darma menyarankan untuk tetap berhati-hati, dalam memilih reksadana pasar uang, walaupun risiko dari volatilitas yang rendah, menurutnya yang berbahaya saat ini apabila terjadi default, karena kondisi ekonomi yang cukup berat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pemilihan underlying obligasi korporasi, reputasi manajer investasi dalam pengelolaan, dan juga dari segi ukuran perlu jadi pertimbangan.

Apabila saat ini kita ingin berinvestasi, Darma menyarankan beberapa hal, seperti waktu investasi yang berapa lama, return yang diinginkan, dan risikonya seberapa besar.

“Kalau panjang, lebih baik ada alokasi di equity, tetapi kondisi seperti ini mengurangi exposure di aset yang lebih berisiko. Saya rasa di pasar uang dan pendapatan tetap yang berbasis obligasi negara, porsinya lebih besar. Karena suku bunga lebih rendah,” ujar Darma.

Ia melihat di akhir tahun return yang akan dicapai oleh Reksadana pasar uang berada di angka 3,5%-4,3% net.

Selanjutnya: Ini strategi manajer investasi yang mencatatkan kinerja positif pada reksadana saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×