kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana kelolaan industri reksadana stagnan di Rp 536 trilliun per Juni


Kamis, 08 Juli 2021 / 20:49 WIB
Dana kelolaan industri reksadana stagnan di Rp 536 trilliun per Juni
ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. KONTAN/Muradi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi kembali tertahan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Dampaknya, dana kelolaan industri reksadana menurun tipis di sepanjang Juni. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan industri reksadana hingga Juni mencapai Rp 536,11 triliun. Jumlah tersebut turun tipis 0,03% secara bulanan. 

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu memproyeksikan dana kelolaan reksadana akan pulih secara bertahap seiring dengan membaiknya perekonomian. Namun, pertumbuhan dana kelolaan di tahun ini ia proyeksikan hanya di sekitar 5% seperti pertumbuhan di tahun lalu. 

Menurutnya, dengan dana pihak ketiga yang terus tumbuh, ke depan perlahan akan pindah ke instrumen reksadana yang memberikan return lebih tinggi. Begitu juga dana kelolaan industri ini akan disokong dari institusi asuransi melalui dana preminya. 

Baca Juga: Ekonom BSI: Performa bank syariah tetap stabil dan positif, termasuk di pasar modal

Sementara, dana kelolaan reksadana terproteksi dan pasar uang jadi yang paling tinggi pertumbuhannya. Tercatat dana kelolaan reksadana terproteksi naik 4,12% secara bulanan ke Rp 102 triliun. Sementara, dana kelolaan reksadana pasar uang naik 2,88% ke Rp 103 triliun. Ika menduga meski suku bunga deposito terus turun mengikuti penurunan suku bunga Bank Indonesia, tetapi dana kelolaan kedua reksadana reksadana tersebut terus tumbuh karena makin banyak diminati investor. 

"Pandemi yang berlanjut di tahun ini membuat preferensi investor cenderung fokus ke reksadana yang memiliki risiko rendah atau relatif aman," kata Ika. 

Namun, di satu sisi reksadana berbasis saham kompak mengalami penurunan dana kelolaan yang cukup dalam. Terutama dana kelolaan reksadana indeks yang anjlok 17,4% secara bulanan ke Rp 9,31 triliun.

Ika mengatakan aset reksadana indeks sebagian besar mengacu pada indeks IDX30 dan LQ45 yang kinerjanya melemah lebih dalam dibanding indeks harga saham gabungan (IHSG). Tercatat koreksi IDX30 secara year to date melemah 9,6%. Sementara, kinerja LQ45 melemah 8,9% ytd. Sedangkan kinerja IHSG masih menguat tipis 0,7% ytd.

Selanjutnya: Ini strategi manajer investasi yang mencatatkan kinerja positif pada reksadana saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×