kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Saat Kasus Covid Melandai


Rabu, 18 Januari 2023 / 06:20 WIB
Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Saat Kasus Covid Melandai


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) punya prospek bisnis yang positif meski pandemi Covid-19 kian mereda. Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, hal ini didukung oleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang semakin tinggi.

Sebelumnya, salah satu faktor yang memengaruhi kinerja sektor kesehatan adalah tingginya tingkat kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Masyarakat menyadari, penyebaran Covid-19 masih dapat terjadi serta ada ancaman dari virus lain di masa depan.

Meskipun begitu, jumlah vaksinasi di Indonesia mampu mengerek tingkat penyembuhan dari infeksi Covid-19. Total vaksinasi dosis 2 mendekati tingkat herd immunity, yakni sebesar 80% populasi.

Di sisi lain, kasus aktif positif Covid-19 tercatat sebanyak 6.726 kasus dan kasus sembuh sebanyak 6.558 pada Rabu (17/1). Data ini menunjukkan bahwa tingkat kasus positif Covid-19 setara dengan tingkat kesembuhannya, serta menandakan semakin tingginya tingkat kekebalan tubuh masyarakat terhadap Covid-19.

Baca Juga: Prospek Saham Emiten Kesehatan Masih Bugar

Selain itu, menurut Rio, kondisi ekonomi saat ini memungkinkan masyarakat untuk lebih menjangkau fasilitas kesehatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72% year on year (YoY) pada kuartal ketiga 2022 mencerminkan menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Realisasi anggaran PEN untuk Program Penanganan Kesehatan juga mencapai Rp 48,6 triliun per 18 November 2022. "Program BPJS Kesehatan juga memungkinkan masyarakat untuk menggunakan fasilitas kesehatan di rumah sakit yang melayani pasien jaminan kesehatan nasional (JKN)," kata Rio saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/1).

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi juga melihat, HEAL punya prospek yang positif ke depannya. Hal ini didukung oleh pandemi yang kian mereda sehingga pasien rawat jalan kembali meningkat, terutama pasien BPJS.

Wafi memperkirakan, earning per share (EPS) HEAL dapat tumbuh 65% yoy pada 2023, tertinggi dari semua emiten rumah sakit dalam coverage-nya. Kenaikan EPS ini didorong pertumbuhan pendapatan karena porsi pendapatan HEAL dari pasien BPJS merupakan yang tertinggi dibanding yang lain.

Baca Juga: Saham Sektor Kesehatan Diprediksi Kembali Naik, Cermati Saham Rekomendasi Analis

Kondisi ini membuat profil pasien HEAL didominasi kelas menengah bawah sehingga lebih tahan untuk menggunakan fasilitas kesehatan di dalam negeri. Berbeda dengan kelas menengah atas yang bisa saja beralih berobat ke luar negeri.

Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), standardisasi kelas dan tarif BPJS, dan kemitraan strategis dengan Grup Astra juga akan mendukung kinerja HEAL. "Transformasi digital dan inovasi akan membuat beban HEAL turun sehingga lebih efisien," ucap Wafi.

Kedua belah pihak bekerja sama di segi infoteknologi. Salah satu bentuknya adalah peserta yang memiliki asuransi Astra akan mendapatkan pelayanan berbasis digital di rumah sakit Hermina. Alhasil HEAL mendapat keuntungan sebagai rumah sakit rujukan bagi peserta asuransi Astra.

Rio memprediksi, pendapatan HEAL tahun 2023 berpotensi meningkat  13,70% yoy dibandingkan tahun 2022. Nilai tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata return on equity (ROE) HEAL dari 2018 sampai 2021 serta dividen payout ratio (DPR) HEAL dari 2019 sampai 2021.

Baca Juga: Masih Prospektif Pasca Pandemi, Saham Emiten Kesehatan Berikut ini Menarik Dilirik

Dalam riset tanggal 9 November 2022, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, HEAL memperlihatkan pemulihan bisnis yang kuat. Hal ini ditandai dengan penerimaan pasien yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Sepanjan sembilan bulan pertama 2022, penerimaan pasien HEAL mencapai titik tertinggi sepanjang masa meskipun tidak ada kontribusi signifikan dari pasien Covid-19. "Pencapaian tersebut didukung oleh keunggulan kompetitif HEAL sebagai penyedia layanan kesehatan yang terjangkau," tutur Jono.

Kemitraan strategis dengan Grup Astra juga diharapkan dapat memberikan manfaat lebih meski masih dalam proses. Jono memprediksi, pendapatan HEAL tahun 2023 dapat mencapai Rp 5,48 triliun (meningkat 15,5% dari perkiraan 2022 di Rp 4,74 triliun) dengan laba bersih Rp 367 miliar (meningkat 17,4% dari perkiraan 2022 di Rp 313 miliar).

Baca Juga: Getol Ekspansi Jaringan Rumah Sakit, Ini yang Ditargetkan Medikaloka Hermina (HEAL)

Jono merekomendasikan buy HEAL dengan target harga Rp 1.680 per saham. Wafi juga merekomendasikan buy HEAL dengan target harga Rp 1.750 per saham. Pada perdagangan Selasa (17/1), HEAL ditutup turun 3,69% menjadi Rp 1.565 per saham.

Secara teknikal, Rio merekomendasikan speculative buy HEAL. Menurutnya, HEAL tengah uji support Rp 1.560 seiring Stochastic RSI yang berada di oversold area  yang menjadi indikasi pelemahan cenderung terbatas.

Selama terjaga di atas Rp 1.560, HEAL berpotensi rebound dengan target pertama di Rp 1.625-Rp 1.640 dan target kedua di Rp 1.730. Pelaku pasar dapat masuk di atas Rp 1.560 dengan stop loss di bawah Rp 1.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×