Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) sudah diperdagangkan dengan menggunakan harga baru setelah stock split dengan rasio 1:5 sejak Kamis, 4 April 2019.
Dengan begitu, nominal sahamnya berubah dari Rp 100 menjadi Rp 20 per saham. Jumlah saham yang beredar pun meningkat, dari 5,05 juta saham menjadi 25,25 juta saham. Sebelumnya, Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal Hendra Susanto William mengatakan, langkah stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham, menurunkan risiko investasi, dan menarik minat para investor.
Di samping itu, harga saham ZINC juga meningkat signifikan. Sejak awal tahun 2019 hingga saat ini atau secara year to date (ytd), harga saham ZINC naik 81,25%. Hari ini, harga saham ZINC turun 0,85% ke level Rp 580.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, pasca-stock split saham ZINC bakal lebih fluktuatif. Ia juga menilai bahwa untuk saat ini, harga saham ZINC tergolong mahal. Alasannya price to earning ratio (PER) ZINC sudah mencapai 145 kali, jauh di atas PER industri yang sebesar 46 kali.
Sementara itu, ia melihat, secara teknikal harga saham ini tidak akan mampu tembus Rp 605 dalam waktu dekat ini. “Jadi, diperkirakan harga akan koreksi dengan target penurunan di Rp 500,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/4).
Oleh karena itu, Sukarno merekomendasikan wait and see jika investor ingin membeli saham ini. "Untuk sekarang jual aja dulu. Beli saat PER-nya sudah turun dan harga terkoreksi ke Rp 500,” ucap dia. Sementara itu, Sukarno memasang target harga tahun ini di kisaran Rp 500-Rp 670 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News