Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski minim risiko, reksadana pasar uang tetap menawarkan imbal hasil maksimal demi menarik minat investor. Untuk itu, para manager investasi merancang strategi khusus demi mencatat return tinggi.
Hal inilah yang dilakukan PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) dalam meracik HPAM Ultima Money Market. Reza Fahmi Riawan, Head of Business Development Division HPAM, menjelaskan, portofolio untuk produk ini memang lebih banyak ditimbun pada deposito.
Sementara sisanya, sekitar 24,8% di obligasi jangka pendek yang bertenor di bawah satu tahun serta 18,7% di taruh pada aset uang tunai. "Proses pemilihan aset tentu sangat dicermati oleh tim investasi kami agar selalu aman dan memberikan profit," jelas Reza, Rabu (25/10).
Karena memilih aset yang minim risiko, reksadana ini cocok bagi investor pemula. Ditambah lagi, reksadana jenis pasar uang memiliki likuiditas tinggi, sehingga mudah ditarik saat investor membutuhkan dana cepat.
Walau dikatakan minim risiko, tapi reksadana pasar uang juga memiliki tantangan tersendiri. "Tantangannya adalah bunga perbankan yang semakin turun, membuat kami harus cermat memilih porsi aset dari reksadana ini," jelas Reza. Ke depan, HPAM berniat memperbanyak porsi deposito untuk menggenjot return.
Nah, bagi Anda yang tertarik membeli produk ini, bisa merogoh kocek minimal sebesar Rp 10 juta. Nantinya, HPAM akan mengutip biaya manajemen sebesar 1% dan tidak ada biaya pembelian, penjualan, pengalihan maupun biaya bank.
Asal tahu saja, dana kelolaan dalam HPAM Ultima Money Market sudah mencapai sebesar Rp 30 miliar. Reza pun meyakini, angka tersebut akan terus bertumbuh seiring makin populernya reksadana di kalangan investor ritel.
Menurut Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, pertumbuhan kinerja rata-rata reksadana pasar uang berada di kisaran 4%-5%. Artinya kinerja reksadana pasar uang HPAM sebenarnya masih tergolong cukup lambat. "Juga, dana kelolaannya relatif kecil untuk pasar uang, jadi bargaining power-nya kecil," lanjut Wawan.
Wawan memprediksi kinerja reksadana ini masih dapat tumbuh sekitar 4% hingga akhir tahun. Menurut dia, hal yang penting untuk diperhatikan dari reksadana ini adalah kemampuan manajer investasi mengenali karakteristik investornya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News