kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

HPAM Ultima Money Market torehkan return 2,97%


Rabu, 25 Oktober 2017 / 21:29 WIB
HPAM Ultima Money Market torehkan return 2,97%


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana tipe pasar uang umumnya dipilih sebagai investasi dengan risiko yang relatif minim. apalagi, reksadana ini menyediakan likuiditas yang mudah ditarik saat investor membutuhkan dana cepat.

Salah satu produk reksadana pasar uang yang dapat dicermati adalah HPAM Ultima Money Market. Produk besutan PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) ini membukukan imbal hasil 2,97% secara year to date per 24 Oktober 2017.

Produk yang meluncur sejak Agustus 2015 ini menempatkan 56,4% aset pada deposito berbasis waktu. Lalu, 18,7% di aset uang cash dan 24,8% di obligasi jangka pendek bertenor di bawah satu tahun.

Sejumlah surat utang yang dikoleksi, yaitu IMFI02BCN2 milik Indomobile Finance Indonesia, BBRI02ACN1 Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 Seri A dan SSIA01B dari Obligasi Surya Semesta Internusa I Th 202 Seri B.

"Proses pemilihan aset tentu sangat dicermati oleh tim investment kami agar selalu aman dan memberikan profit," jelas Reza Fahmi Riawan, Head of Business Development Division HPAM, Rabu (25/10).

Menurut Reza, produk ini cocok bagi investor yang mencari keamanan dalam berinvestasi, terutama bila dibandingkan dengan risiko investasi berbasis aset saham yang cukup volatil. Namun bukan berarti, reksadana ini tanpa tantangan. "Tantangannya adalah bunga bank yang semakin turun membuat kita harus cermat memilih porsi aset dari reksadana ini," jelasnya.

Ke depan, Reza melihat strategi pengelolaan reksadana ini adalah bakal memperbanyak porsi deposito.

Minimal pembelian produk ini senilai Rp 10.000.000. Tidak ada biaya pembelian, penjualan, pengalihan maupun biaya bank. Namun, HPAM akan mengutip biaya manajemen sebesar 1%.

Saat ini, dana kelolaan produk ini sebesar Rp 30 miliar. Reza meyakini angka tersebut akan terus bertumbuh seiring makin populernya reksadana dalam kalangan ritel.

Menurut Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, rata-rata pertumbuhan reksadana tipe pasar uang berada di kisaran 4%-5%, dengan demikian, kinerja produk HPAM yang satu ini tergolong cukup lambat. "Juga, dana kelolaannya ini relatif kecil untuk pasar uang, jadi bargaining power-nya kecil," lanjut Wawan.

Untuk reksadana ini, Wawan mengestimasi hingga akhir tahun masih dapat tumbuh hingga 4%. Menurut Wawan, hal yang penting untuk diperhatikan dari reksadana ini dalah kemampuan fund manager mengenali karakteristik investornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×