Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap masih mencatatkan kinerja yang sehat. Salah satunya reksadana pendapatan tetap bertajuk HPAM Government Bond yang diluncurkan PT Henan Putihrai Asset Management pada 18 Mei 2016.
Markam Halim, Managing Director, Head Sales and Marketing PT Henan Putihrai Asset Management mengatakan kinerja reksadana ini cenderung mengikuti pergerakan pasar obligasi Indonesia dengan return sejak inception 8,9%.
“Dalam perjalanan kinerja sempat mengalami penurunan karena Trump trade, tetapi kini sudah kembali naik di tahun 2017,” kata Markam.
Strategi yang Markam terapkan adalah dengan menaruh dana kelolaan lebih banyak di obligasi pemerintah. Komposisi alokasi aset sebesar 87% dana kelolaan berada di obligasi pemerintah, 10% pada deposito, dan 3,5% pada cash.
Obligasi bertenor lima hingga 10 tahun menjadi obligasi yang paling banyak Markam pilih sebagai isi portofolio. “Tenor disesuaikan dengan keberadaan obligasi yang tersedia di market,” kata Markam.
Sementara, pada instrumen deposito, Markam memilih pada deposito dengan jatuh tempo satu bulan. Lima top holdings obligasi yang Markam pilih jatuh pada FR0053 dengan komposisi sebanyak 49.13%.
Selanjutnya di urutan kedua, FR0056 sebanyak 19.63%. Ketiga, sebanyak 8.11% diisi FR0031. Keempat, FR0062 sebanyak 5.99% dan urtutan terakhir SR007 sebanyak 3.65%.
Dengan isi portofolio tersebut, Markam menargetkan imbal hasil reksadana HPAM Government Bond kurang lebih bisa mencapai 7% hingga akhir tahun. Hingga Mei 2017. Total dana kelolaan reksadana HPAM Government Bond sebesar Rp 28 miliar.
Markam menargetkan hingga akhir tahun dana kelolaan reksadana ini bisa mencapai Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar. Sebanyak 90% investor di reksadana ini berasal dari institusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News