kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya valuasi paling menarik, Henan Putihrai jadikan saham TOWR top pick


Minggu, 12 September 2021 / 14:04 WIB
Punya valuasi paling menarik, Henan Putihrai jadikan saham TOWR top pick
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor menara berhasil mencatatkan kinerja yang solid sepanjang semester I-2021. Memasuki semester II-2021, kinerja emiten menara diproyeksikan masih akan membukukan kinerja yang apik. 

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan melihat prospek kinerja emiten menara pada paruh kedua tahun ini masih akan sesuai dengan ekspektasi pasar. Apalagi, pendapatan emiten menara yang diperoleh melalui kontrak jangka panjang dari emiten telco operator sehingga membuat arus kas pendapatan bisa stabil dan berkelanjutan.

“Katalis positif juga akan datang potensi peningkatan tenancy ratio seiring peluang pertumbuhan bisnis data seluler menyusul tren digitalisasi bisnis. Sekalipun kegiatan sudah mulai offline lagi, permintaan terhadap pemakaian data masih akan tetap tinggi, apalagi kini ekosistem digital terus dipacu, seperti e-commerce, super apps, hingga bank digital,” jelas Steven ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/9).

Lebih lanjut, Steven juga melihat dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang masih tergolong rendah, maka ruang pertumbuhan bisnis trafik data masih terbuka lebar. Alhasil, emiten menara pula yang akan mendapatkan manfaat. Ditambah lagi semarak dari kehadiran koneksi 5G pun juga akan menjadi sentimen positif untuk kinerja emiten menara secara jangka panjang.

Baca Juga: Indeks IDX SMC Liquid masih menarik, simak saham rekomendasi analis

Namun, di satu sisi, Steven melihat ada risiko dari sisi semakin ketatnya persaingan bisnis antar emiten menara. Apalagi, dengan omnibus law, investor asing nantinya bisa melakukan pendanaan terhadap emiten menara di Indonesia.

Secara tidak langsung, ketatnya persaingan bisnis bisa mengakibatkan sulitnya untuk menegosiasikan-ulang tarif sewa apabila terdapat perjanjian kontrak yang sudah jatuh tempo

Menurutnya, di tengah semakin ketatnya persaingan bisnis, agar bisa semakin efisien atau mencapai economies of scale, maka emiten menara pun gencar melakukan aksi akuisisi. Adapun, sepanjang tahun ini, emiten menara memang aktif melakukan akuisisi. 

Terbaru ada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang melalui anak usahanya, Protelindo bersiap untuk mencaplok 90% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Lewat akuisisi ini, TOWR berpotensi menambah lagi 6.410 menara milik SUPR.

Baca Juga: Kinerja Surya Esa Perkasa (ESSA) tertekan, simak rekomendasi analis

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada April lalu juga telah merampungkan akuisisi 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Lalu, ada juga PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel yang mendapatkan 4.000 unit menara baru setelah Telkomsel melakukan pengalihan kepemilikan kepada Mitratel.

“Jika eksekusinya lancar, maka pasca rampungnya akuisisi-akuisisi, tinggal menyisakan tiga terbesar emiten menara terbesar, yaitu TOWR dengan 28.000 menara, Mitratel 27.000 menara, dan TBIG 19.800 menara. Tiga emiten bakalan bersaing ketat, apalagi Mitratel juga berencana melakukan IPO pada tahun ini,” imbuh Steven. 

 

Menurutnya, ketiga emiten menara terbesar tersebut bakal berlomba-lomba melakukan efisiensi bisnis supaya dapat menghasilkan marjin EBITDA terkuat. Pasalnya, ia bilang, marjin EBITDA inilah yang akan dipandang pelaku pasar modal sebagai tolak ukur efisiensi sektor menara. 

Jika dilihat dari sisi rasio EV/EBITDA , Steven menyebut sejatinya yang tergolong masih menarik adalah TOWR. Namun, jika melihat prospek ke depannya, maka TBIG pun yang secara valuasi relatif tergolong sudah premium, bisa jadi pilihan yang menarik.

Sementara untuk Mitratel, seberapa efisien kinerja operasionalnya masih belum bisa diketahui seiring masih di bawah PT Telkom Indonesia selaku entitas induk.

“Untuk saat ini, yang menjadi top pick Henan Putihrai Sekuritas adalah TOWR dengan target harga Rp 1.575 yang mencerminkan 14,7x/13,6x rasio EV/EBITDA pada 2021 dan 2022. Secara valuasi lebih menarik dibandingkan dengan TBIG,” tutup Steven.

Selanjutnya: Penjualan eceran membaik, berikut saham-saham yang bisa dilirik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×