kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTBA dan TKIM pernah masuk MSCI Global Index, tapi begini nasibnya


Senin, 11 November 2019 / 08:15 WIB
PTBA dan TKIM pernah masuk MSCI Global Index, tapi begini nasibnya
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara menggunakan bucket wheel escavator di lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Hasbi Maulana, Ika Puspitasari, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MSCI kembali meninjau konstituen beberapa indeks global pada bulan November 2019 ini.

Dua saham di Bursa Efek Indonesia yang akan menjadi anggota baru MSCI Global Standard Index adalah saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Baca Juga: ACES dan EXCL Masuk Indeks MSCI Global, Simak Rekomendasi Sahamnya premium

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, masuknya dua saham ini ke MSCI Global Standard Index menjadi sentimen positif jangka pendek.

“Kenaikan harga saham semua kembali bergantung kepada kinerja fundamental emiten,” kata Nafan, Minggu (10/11).

Memang, meski MSCI dianggap cermat memilih saham-saham yang menjadi konstituen indeks-indeksnya yang kondang, para investor perlu cermat dan hati-hati sebelum menganggapnya sebagai rekomendasi.

Sekadar gambaran, kita bisa menengok lagi perjalanan harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Pada November 2018 lalu, MSCI menambahkan 48 saham dan menghapus 66 saham dari indeks MSCI Global Standard Indexes.

Perubahan indeks yang berlaku pada penutupan 30 November 2018 itu menambahkan dua saham emiten Indonesia, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Baca Juga: Masuk MSCI Global Standard Index, ini rekomendasi untuk saham EXCL dan ACES

Begitu diumumkan, harga saham PTBA naik 5,20% ke level Rp 4.650 per saham. Bahkan, jika dihitung dari awal 2018, harga saham PTBA tersebut naik 108,05%.

Begitu pula dengan saham TKIM. Saham pabrik kertas Grup Sinar Mas itu menguat 4,94% ke level Rp 11.150 per saham. Dihitung sejak awal 2018, harga TKIM juga melonjak 282,63%.

Namun, cerita manis dua emiten yang masuk indeks MSCI Global Standard Index tersebut tidak bertahan lama.

Lonjakan harga saham PTBA hanya terjadi dalam dua hari perdagangan sejak pengumuman dirilis.

Pada hari ketiga (15 November 2018) harga saham batubara itu sempat menandak lagi, namun langsung tersungkur di akhir hari perdagangan. Hari itu saham PTBA anjlok 3,69% dalam sehari. Malah sepekan setelahnya (19-23 November 2018), saham PTBA anjlok hingga 9,07%.

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) membuka lelang penjualan 3.300 menara telekomunikasi

Penurunan itu menghapus seluruh kenaikan harga yang terjadi sebagai imbas pengumuman MSCI. Cerita sedih perjalanan harga, tentu tak lagi berkaitan dengan MSCI, terus menerpa saham PTBA.

Pada Desember 2018, bulan pertama PTBA masuk MSCI Global Strandard Index secara efektif, saham ini memang sempat naik 6,97% pada harga Rp 4.300 per saham.

Januari 2019, harga saham PTBA juga sempat menyentuh harga 4.510 per saham. Namun, setelah itu, harga saham PTBA berangsur turun. 

Terhitung, dari 12 bulan sejak PTBA masuk MSCI Global Strandard Index pada Desember 2018, sebanyak 9 bulan di antaranya sahamnya ditutup lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Mulai Lelang, Nilai Jual Menara XL Ditaksir Lebih dari Rp 3,8 Triliun premium

Adapun pada tiga bulan yang lain saham PTBA mengalami kenaikan harga bulanan, yaitu pada Desember 2018, Maret 2019, dan November 2019 (belum berakhir).

Ditutup pada harga Rp 2.580 per saham pada Jumat (8/11), berarti sejak diumumkan masuk MSCI Global Strandard Index pada 13 November 2018, harga saham PTBA sudah anjlok hingga 44,5%!

Kisah perjalanan harga saham TKIM sedikit lebih beruntung. 

Lonjakan harga saham TKIM berlangsung sekitar dua pekan sejak pengumuman dirilis. Pada 27 November 2018 harga saham pabrik kertas ini sempat menyentuh harga Rp 14.450 per saham.

Namun, hingga Jumat (8/11) lalu, harga saham TKIM tak pernah lagi menyentuh harga tersebut.

Sempat mendekati di harga Rp 13.950 per saham pada Januari 2019, saham TKIM terus berangsur turun secara landai.

Baca Juga: Saudi Aramco menyebut risiko serangan teroris dan antimonopoli dalam prospektus IPO

Dari 12 bulan sejak TKIM masuk MSCI Global Strandard Index pada Desember 2018, 7 bulan di antaranya sahamnya ditutup lebih tinggi dari bulan sebelumnya. 

Adapun lima bulan yang lain, saham PTBA mengalami penutupan harga bulanan.

Ditutup pada harga Rp 11.800 per saham pada Jumat (8/11), berarti sejak diumumkan masuk MSCI Global Strandard Index pada 13 November 2018, harga saham TKIM hanya naik 5,8%.

Baca Juga: Meski IHSG hijau, ternyata lebih banyak saham turun harga (8/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×