Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
Desmon mengatakan, keputusan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1/2020 yang memungkinkan BI untuk membeli SBN di pasar primer juga semakin mendukung yield untuk menurun. Kebijakan pemerintah yang mendukung likuiditas para perbankan naik juga bisa menyokong penurunan yield ke depan.
"Dengan BI terus beli SBN yield berpotensi turun, harga obligasi jadi naik. Apalagi penurunan GWM bisa juga bisa mendorong perbankan untuk menggunakan likudiitasnya dan masuk ke SBN," kata Desmon.
Baca Juga: Gubernur BI ingatkan stance kebijakan bank sentral masih longgar
Usaha bank sentral global untuk menambah likuiditas juga bisa mendorong yield obligasi turun. Desmon memproyeksikan, di kuartal IV nanti, yield berpotensi turun ke level 7,2%-7,5%. Sebelum periode tersebut Desmon memproyeksikan volatilitas masih akan terjadi.
Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan yield berpotensi turun di bawah 7%. Jika kondisi perekonomian global sudah kembali sehat setelah sentimen corona, BI masih memiliki ruang penurunan suku bunga 25 basis poin dan prospek pasar obligasi bisa semakin cerah.
Namun, memang pemerintah kini masih menunggu waktu yang tepat agar penurunan suku bunga bisa benar-benar dimanfaatkan pelaku pasar.
Baca Juga: Kepemilikan asing di saham dan SUN merosot, pasar surat utang akan membaik duluan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News