Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) belum agresif menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex). Hingga paruh pertama tahun 2025, ASII baru menyerap belanja modal Rp 8,8 triliun atau 33,8% dari total anggaran capex ASII Rp 26 triliun tahun 2025.
Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Rudy menjelaskan sebagian besar alokasi capex diarahkan ke pembelian alat berat untuk bisnis kontraktor pertambangan.
"Kita tahu bahwa salah satu capex terbesar itu ada di bidang pertambangan," kata Rudy dalam paparan publik, Rabu (27/8/2025).
Selain itu, dana capex juga digunakan untuk kegiatan replanting serta pemeliharaan mill and port di lini usaha perkebunan kelapa sawit Astra Agro, pembelian mesin produksi di Astra Otoparts, serta renovasi dan akuisisi lahan baru untuk ekspansi bisnis otomotif.
Baca Juga: Astra International (ASII) Cetak Laba Rp 15,51 Triliun pada Semester I-2025
Rudy menambahkan, meski di awal tahun ASII menargetkan capex Rp 26 triliun, realisasinya kemungkinan akan disesuaikan melihat kondisi bisnis yang dinilai cukup menantang.
Di luar belanja modal, ASII juga telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 3,3 triliun sepanjang semester I-2025. Investasi tersebut terutama untuk pengembangan aset gudang logistik modern dan sektor kesehatan.
"Rasanya masih ada beberapa proyek dalam pipeline kami saat ini yang akan kami realisasikan di semester II-2025. Nanti kami akan sampaikan, itu kami sudah mencapai tahap yang cukup matang untuk disampaikan," tutup Rudy.
Baca Juga: Astra International (ASII) Tambah 65,29 Juta Saham di Hermina (HEAL)
Melansir laporan keuangannya, ASII membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,51 triliun di semester I-2025. Perolehan itu turun 2,15% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,85 triliun.
Dari segi top line, ASII meraup pendapatan bersih sebesar Rp 162,85 triliun hingga periode enam bulan pertama tahun 2025. Raihan ini meningkat 1,8% yoy dari posisi tahun sebelumnya senilai Rp 159,96 triliun.
Selanjutnya: Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Pakai NIK KTP Mulai 2026, Pemerintah Beberkan Alasannya
Menarik Dibaca: Cari Film Nirina Zubir? Tonton 6 Rekomendasi Film Terbaiknya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News