kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.195   54,43   0,76%
  • KOMPAS100 1.105   10,17   0,93%
  • LQ45 876   9,53   1,10%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 447   4,91   1,11%
  • IDXHIDIV20 539   4,62   0,86%
  • IDX80 127   1,20   0,96%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,27   0,86%

Prospek Kinerja Reksadana ESG di Tahun 2023


Jumat, 03 Maret 2023 / 09:25 WIB
Prospek Kinerja Reksadana ESG di Tahun 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana berbasis environmental, social, and governance (ESG) diprediksi akan positif di tahun 2023.

Direktur BNP Paribas AM Maya Kamdani mengatakan, investor saat ini sudah paham perihal nilai keberlanjutan dan isu-isu terkait lingkungan. Setidaknya ada 3 alasan mengapa investor menganggap ESG menjadi hal yang penting dalam memilih aset investasi.

Pertama, ketidakpastian. Baik itu dari cuaca ekstrem, penyakit menular, bencana alam, hingga faktor sosial-ekonomi, seperti tingkat pengangguran.

Kedua, faktor risiko dari lembaga keuangan, seperti peningkatan klaim asuransi, timing uncertainty terkait pemberian benefit bagi karyawan, hingga tingkat Non-Performing Loan (NPL).

Ketiga, perlu adanya penyesuaian faktor risiko dengan jenis investasi yang dipilih para investor.

Baca Juga: Simak Kinerja Industri Reksadana Selama Februari 2023

“ESG menjadi salah satu bentuk risk management dalam berinvestasi,” ujarnya saat ditemui Kontan di Jakarta, Kamis (2/3).

Selain itu, kata Maya, sudah ada political will dari pemerintah Indonesia dalam menerapkan nilai-nilai keberlanjutan dalam sektor ekonomi.

Salah satu peraturan di Indonesia yang membahas perihal ESG adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik.

“Peraturan itu membuat semua perusahaan di industri keuangan mencari perusahaan sektor lain dengan ESG scores yang baik untuk investasi. Jadi, potensi berkembangnya akan besar sekali,” katanya.

Menurut Maya, setidaknya ada 3 reporting standards ESG bagi perusahaan, yaitu Global Reporting Initiatives (GRI) Standards, Sustainability Accounting Standards Board (SASB) Standards, dan Task Force on Climate-Related Financial Disclosure (TCFD).

Baca Juga: Investasi Melejit, Dana Kelolaan BCA Tumbuh 58% pada Tahun 2022

Ketiga reporting standards itu, kata Maya, direncanakan akan digabung oleh OJK pada pertengahan 2023. Hal itu akan membuat perusahaan untuk berlomba-lomba menerapkan ESG dalam laporan kinerja perusahaan.

“Dengan tuntutan dari investor dan pemerintah, bisa dibayangkan perusahaan yang laporan ESG tercatat baik akan memiliki nilai saham yang tinggi, karena makin diminati oleh para investor,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×