Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana diprediksi masih menjadi instrumen investasi menarik di tahun 2023. Perencana Keuangan dan CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, reksadana masih menjadi investasi yang menarik, karena para investor dibantu oleh manajer investasi dalam aktivitasnya.
“Sehingga, keuntungan reksadana pun bagus dengan risiko yang lebih terukur,” kata Melvin kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).
Melvin mengatakan, return reksadana pada tahun 2023 akan dipengaruhi oleh kinerja pasar modal. Reksadana pasar uang, kata Melvin, seharusnya juga diuntungkan oleh tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Sebab, suku bunga deposito juga sudah naik ke 4%.
“Reksadana pasar uang bisa mendapat return kurang lebih 2,75%-4% dalam setahun di tahun ini,” ungkap dia.
Baca Juga: Pinnacle Bubarkan Produk Reksadana ETF XPLC, Ini Pertimbangannya
Sementara, reksadana saham diperkirakan juga masih bisa naik. Saat ini, kata Melvin, sudah banyak saham dengan kinerja dan fundamental yang bagus, tetapi harganya terdiskon.
Lalu, reksadana pendapatan tetap, kata Melvin, memiliki kenaikan suku bunga yang lebih santai. Melvin mengatakan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI masih menahan suku bunga di 5,75%. Hal tersebut, kata Melvin, membuat reksadana pendapatan tetap masih bisa mengalami ruang bertumbuh.
Baca Juga: Peralihan Aset Investasi, AUM Reksadana Pasar Uang Menurun Jadi Rp 88,7 Triliun
“Rata-rata (return) dari 10 reksadana pendapatan dengan AUM terbesar range 6,0%-6,8% dalam setahun terakhir. Angka tersebut tentu masih bisa bertumbuh di tahun ini,” papar dia.
Menurut Melvin, pembatasan unitlink untuk investasi di reksadana akan memiliki pengaruh pada kinerja instrumen investasi tersebut. Sehingga perusahaan asuransi beralih investasi di saham dan obligasi.
“Namun, perusahaan asuransi dapat membuat tim investasi internal atau dengan bantuan manajer investasi untuk berinvestasi di reksadana,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News