kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Semakin Cerdas, Kinerja Reksadana ESG Diprediksi Positif di Tahun 2023


Kamis, 02 Maret 2023 / 18:52 WIB
Investor Semakin Cerdas, Kinerja Reksadana ESG Diprediksi Positif di Tahun 2023
ILUSTRASI. salah satu reksadana berbasi ESG


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana berbasis environmental, social, and governance (ESG) diprediksi akan positif di tahun 2023.

Direktur BNP Paribas AM Maya Kamdani mengatakan, investor saat ini sudah paham perihal nilai keberlanjutan dan isu-isu terkait lingkungan. Setidaknya ada 3 alasan mengapa investor menganggap ESG menjadi hal yang penting dalam memilih aset investasi.

Pertama, ketidakpastian. Baik itu dari cuaca ekstrem, penyakit menular, bencana alam, hingga faktor sosial-ekonomi, seperti tingkat pengangguran.

Kedua, faktor risiko dari lembaga keuangan, seperti peningkatan klaim asuransi, timing uncertainty terkait pemberian benefit bagi karyawan, hingga tingkat Non-Performing Loan (NPL).

Ketiga, perlu adanya penyesuaian faktor risiko dengan jenis investasi yang dipilih para investor.

Baca Juga: Simak Kinerja Industri Reksadana Selama Februari 2023

“ESG menjadi salah satu bentuk risk management dalam berinvestasi,” ujarnya saat ditemui Kontan di Jakarta, Kamis (2/3).

Selain itu, kata Maya, sudah ada political will dari pemerintah Indonesia dalam menerapkan nilai-nilai keberlanjutan dalam sektor ekonomi.

Salah satu peraturan di Indonesia yang membahas perihal ESG adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik.

“Peraturan itu membuat semua perusahaan di industri keuangan mencari perusahaan sektor lain dengan ESG scores yang baik untuk investasi. Jadi, potensi berkembangnya akan besar sekali,” katanya.

Menurut Maya, setidaknya ada 3 reporting standards ESG bagi perusahaan, yaitu Global Reporting Initiatives (GRI) Standards, Sustainability Accounting Standards Board (SASB) Standards, dan Task Force on Climate-Related Financial Disclosure (TCFD).

Baca Juga: Investasi Melejit, Dana Kelolaan BCA Tumbuh 58% pada Tahun 2022

Ketiga reporting standards itu, kata Maya, direncanakan akan digabung oleh OJK pada pertengahan 2023. Hal itu akan membuat perusahaan untuk berlomba-lomba menerapkan ESG dalam laporan kinerja perusahaan.

“Dengan tuntutan dari investor dan pemerintah, bisa dibayangkan perusahaan yang laporan ESG tercatat baik akan memiliki nilai saham yang tinggi, karena makin diminati oleh para investor,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×