kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Prospek Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Dinilai Positif, Cermati Rekomendasi Analis


Kamis, 10 April 2025 / 19:04 WIB
 Prospek Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Dinilai Positif, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota impor komoditas strategis bakal dihapus, meski begitu prospek PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tetap dipandang positif pada 2025. Stabilitas harga bahan baku menjadi penopangnya. 

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Ahmad Iqbal Suyudi, menuturkan rencana pemerintah untuk membuka keran impor berpotensi berdampak pada penjualan dari sektor peternakan komersial.

Persaingan dengan produk impor akan membuat pasokan daging melimpah yang berpotensi menurunkan harga jual daging.

Baca Juga: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan Buyback Saham Senilai Rp 470 Miliar

Oleh karena itu, ada potensi penurunan penjualan dari JPFA jika keran impor tidak diatur. "Namun dengan level rupiah saat ini, dampak membuka keran impor belum menunjukkan potensi dampak yang signifikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/4).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, sepakat bahwa pembukaan keran impor dapat mempengaruhi harga ayam. "Yang dikhawatirkan berpotensi memberikan dampak negatif pada kinerja JPFA," sambungnya.

Penurunan harga ayam terlihat di kuartal I 2025. Sejak awal tahun, rata-rata harga ayam broiler pada minggu kedua di bulan Maret 2025 sebesar Rp 19.500 per kilogram, menandai penurunan sebesar 3,4% dibandingkan dengan rata-rata harga ayam broiler di kuartal I 2025 sebesar Rp 20.000 per kilogram.

Walau begitu, penurunan harga itu mampu diimbangi oleh stabilitas harga jagung dan bahan baku lainnya. Ini seiring pemerintah yang juga berencana untuk menghentikan impor jagung.

Baca Juga: Laba Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Meroket 224,71% Menjadi Rp 3,01 Triliun

Analis NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama memaparkan pemerintah telah mengalokasikan Rp 44,1 triliun untuk program subsidi pupuk komoditas pangan, menawarkan HPP jagung sebesar Rp 5.500 kepada petani lokal atau naik 10% dari Rp 5.000 pada tahun 2024.

Selain itu, produksi kedelai tahunan tetap rendah sebesar 349 ton pada tahun 2023, sementara kebutuhan dalam negeri mencapai 2,5 juta ton, yang menyebabkan ketergantungan impor kedelai mencapai 83% pada tahun 2023.

 

"Namun, area perkebunan kedelai dalam negeri mengalami pertumbuhan yang progresif sebesar 5,5% CAGR dalam 3 tahun terakhir (FY20-FY23) yang didukung oleh fokus pemerintah untuk memperluas area perkebunan komoditas pangan utama sebesar 4 juta hektar.

Ezaridho juga menyebutkan bahwa prospek JPFA juga didorong oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menuturkan, sebagai pemain kunci dalam program MBG, JPFA mungkin berada dalam posisi yang menguntungkan karena pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2027.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan Dapur Terpusat

Pemerintah telah menetapkan target jangka pendek sebesar 3 juta penerima manfaat pada bulan April 2025.



TERBARU

[X]
×