kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Produksi minyak digenjot, harga minyak terjerembab


Kamis, 04 Juni 2015 / 09:14 WIB
Produksi minyak digenjot, harga minyak terjerembab
ILUSTRASI. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero belum mewajibkan penggunaan masker meski lonjakan kasus covid-19 kembali terjadi. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.


Sumber: AFP | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Harga minyak mentah dunia jatuh pada Kamis ini. Tergelincirnya harga minyak terjadi setelah ada laporan mingguan produksi minyak AS yang menunjukkan kenaikan. Harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun US$ 1,62 menjadi US$ 59,64 per barel dalam perdagangan di New York Mercantile Exchange.

Sementara untuk minyak mentah Brent untuk penyerahan Juli, turun US$ 1,69 menjadi US$ 63,80 per barel di perdagangan London. Kenaikan produksi minyak AS tidak sesuai dengan prediksi sebelumnya, yang mengatakan bahwa produsen minyak negara tersebut akan menurunkan produksi.

Amerika Serikat memproduksi hampir 9,6 juta barel per hari. Jumlah itu meningkat 1,2 juta barel tahun lalu meskipun ada tekanan harga rendah. Pada pekan yang berakhir 29 Mei, produksi minyak mentah AS bertambah 20.000 barel menjadi 9,586 juta barel per hari, Departemen Energi AS melaporkan Rabu. Sementara Persediaan minyak mentah AS pekan lalu turun 1,9 juta barel menjadi 477,4 juta barel, 87,9 juta barel lebih dari setahun sebelumnya. 

Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan, kenaikan produksi AS telah membangkitkan kembali kekhawatiran bahwa landasan fundamental harga minyak tidak ada. Apalagi Arab Saudi mempertahankan tingkat produksi di atas 10 juta barel per hari, Rusia 10 juta barel per hari, dan Irak mendorong produksi di atas 4 juta barel per hari. "Kelebihan pasokan ini, menempatkan harga di posisi terendah enam tahun, masih belum diperhatikan," katanya.

Tanda-tanda penurunan produksi minyak global juga belum ada meskipun minyak mentah membanjir. Selain kenaikan produksi di AS, Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) juga tidak berencana mengerem produksi. Keinginan untuk terus memompa minyak dikatakan oleh Arab Saudi, selaku pemimpin OPEC. OPEC dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada Jumat depan untuk membahas kuota minyak.

Pada pertemuan Oktober 2014, OPEC mempertahankan kuota produksinya sebesar 30 juta barel meskipun harga minyak anjlok. Produksi OPEC pada April meningkat 18.000 barel menjadi rata-rata 30,84 juta barel per hari.

Selain itu Iran juga dikhawatirkan bisa menyuntikkan jutaan barel lagi per hari ke dalam pasar jika tidak segera mencapai kesepakatan dalam program nuklirnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×