Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga minyak sedikit pulih setelah tertekan selama 3 hari. Fokus pasar terhadap penguatan dollar sejenak teralihkan oleh data prediksi stok minyak AS yang diduga kembali berkurang.
Mengutip Bloomberg, Kamis (28/5) pukul 15:11 WIB, harga minyak kontrak pengiriman Juli 2015 naik tipis 0,49% menjadi US$ 57,79 per barel. Selama seminggu harga tertekan 4,82%.
Pasar menanti data perubahan stok minyak AS yang akan dirilis nanti malam (28/7) pukul 22.00 WIB. Perlu diketahui, Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS) memprediksi stok minyak mentah AS akan berkurang 1,5 juta barel, atau menurun secara beruntun selama 4 pekan.
Agus Chandra, Analis PT Monex Investindo, mengatakan pelaku pasar tengah fokus mengantisipasi data perubahan stok minyak AS yang diduga kembali berkurang. “Stok minyak AS yang kembali defisit, memunculkan kembali optimisme pasar,” tambahnya.
Sedangkan faktor geopolitik menurutnya sedang absen menghinggapi pasar. “Fokus pasar saat ini pada stok minyak AS dan penguatan dollar AS,” kata Agus.
Adapun jika benar data stok minyak AS yang dirilis nanti malam sesuai prediksi atau kembali berkurang harga minyak bisa naik cukup tajam pada besok (Jumat 29/5). “Harga minyak bisa mencoba naik ke level US$ 60 per barel,” tambah Agus.
Sementara untuk jangka sepekan ke depan, secara teknikal selama harga minyak masih di atas level US$ 54 per barel, harga minyak masih berpeluang untuk menguat.
Agus memprediksi harga minyak besok (Jumat 29/5) akan berada dalam kisaran harga US$ 55,70 – US$ 60,00 per barel. Sementara selama sepekan harga minyak akan berada dalam kisaran harga US$ 54,50 – US$ 62,20
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News