Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski rebound, namun analis menilai pergerakan harga minyak baru dapat dipastikan trennya setelah pertemuan OPEC di awal bulan Juni 2015 mendatang.
Mengutip Bloomberg, Kamis (28/5) pukul 14.46 WIB harga minyak mentah kontrak pengiriman bulan Juli 2015 di New York Merchantile Exchange tercatat merangkak naik 0,20% ke level US$ 57,63 per barel dibanding hari sebelumnya. Kenaikan ini belum seberapa jika dibanding dengan besarnya kemerosotan minyak dalam sepekan terakhir yang mencapai 5,08%
Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan bahwa saat ini yang paling utama adalah menanti pertemuan OPEC pada Jumat (5/6) mendatang. Nantinya baru akan terlihat bagaimana OPEC menyikapi kelebihan stok dan penurunan harga yang terjadi saat ini.
Seperti yang diketahui, OPEC yang memproduksi sekitar 40% dari seluruh minyak mentah dunia saat ini sudah melebihi kuota produksinya di bulan April yakni mencapai 31,2 juta barel per hari. Sebelumnya pada November 2014 lalu, OPEC menyepakati target produksi hanya 30 juta barel per hari.
“Kalau dalam pertemuan tersebut OPEC tidak memangkas produksi bisa dipastikan harga minyak akan tenggelam,” kata Deddy.
Dilihat dari sisi teknikal, jika harga belum mampu bergerak di atas level US$ 59,27 per barel, maka sulit bagi harga untuk bertahan menguat. “Saat ini pergerakan harga cenderung stagnan karena menanti OPEC,” papar Deddy. Pasalnya, belum ada faktor fundamental yang kuat untuk mendorong penguatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News