kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Potensi Bisnis SKB Food Bisa Bawa Keluar Saham RAFI dari Zona FCA


Selasa, 23 Juli 2024 / 21:34 WIB
Potensi Bisnis SKB Food Bisa Bawa Keluar Saham RAFI dari Zona FCA
ILUSTRASI. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) Atau SKB Food


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berada di papan pemantauan khusus Bursa atau Full Periodic Call Auction (FCA) tidak mengubur potensi positif saham PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI).

Optimisme atas kinerja dan keunikan bisnis emiten yang dikenal sebagai SKB Food ini mendorong kenaikan harga saham serta potensi untuk segera keluar dari papan yang banyak mendapat kritikan dari para pelaku pasar tersebut.

Praktisi Pasar Modal yang juga mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein Mahmud mengungkapkan, keuntungan signifikan dari aksi beli terhadap saham RAFI di papan FCA.

“Yang saya beli pada harga Rp 17 sudah mencatat unrealized gain sebesar 88%,” ungkap Hasan dalam keterangannya, Selasa (23/7).

Baca Juga: 5 Saham Keluar dari FCA Awal Juli, Ini 220 Saham yang Masih Menghuni Papan Pemantauan

Unrealized profit dimaksud karena Hasan Zein masih tetap menggenggam kepemilikan saham RAFI meski terjadi kenaikan sebesar itu.

Keuntungan dimaksud juga sekaligus mengompensasi unrealized loss sebesar 34% yang terjadi ketika dirinya membeli saham RAFI pada harga Rp50 lalu turun ke Rp33 akibat kebijakan FCA diberlakukan.

“Saya menyimpulkan bahwa kalau perusahaan dikelola secara benar, RAFI tak punya peluang menderita rugi usaha. Itu mendorong saya untuk membeli cukup banyak saat harga FCA menyentuh angka 17. Menyimak beberapa hari, saya menyimpulkan bahwa Rp17 adalah harga terendah RAFI,” ujar Hasan Zein.

 

Keputusan Hasan Zein untuk tetap mengoleksi saham RAFI adalah karena keyakinan atas pertumbuhan bisnis SKB Food.

”Dulu saya katakan tidak beralasan saham RAFI nongkrong di gocap (Rp50). Kini saya menerawang saham RAFI akan keluar dari ‘penjara’ FCA, kembali ke gocap, sebelum merayap naik lebih tinggi saat perusahaan mampu menunjukkan peningkatan keuntungan operasi secara konsisten, walau dengan tingkat kenaikan moderat,” jelasnya.

Baca Juga: Sari Kreasi Boga (RAFI) Sebar Dividen Perdana Rp 1 Miliar

Selain pertimbangan aspek fundamental perusahaan, Hasan Zein mengakui terdapat pertimbangan dari aspek lain yang bersifat subjektif dan emosional. “Karena saya suka makan kebab. Hampir tiap minggu saya jajan kebab di jalan Tajem, Ngemplak, Sleman.”

Selain itu, Hasan Zein juga melihat kegigihan SKB Food sebagai perusahaan yang berangkat sebagai UMKM gerobakan lalu berhasil bertransformasi menjadi tata kelola korporasi kemudian mencatatkan saham di Bursa.

“Ini perusahaan kakilima yang naik pangkat masuk bursa. Rasanya seperti seorang murid yang bersekolah di kolong dengan nyeker, nenteng batu tulis karena nggak mampu beli buku tulis, lalu mendapat beasiswa belajar di manca negara. Ada semangat perjuangan di situ,” analoginya.

Sebelumnya, SKB Food diberitakan menjadi emiten UMKM pertama yang membagikan dividen di pasar modal Indonesia. Hal tersebut sesuai janji sebagaimana tertuang dalam prospektus saat IPO bahwa Perusahaan akan membagikan dividen pada tahun buku 2023.

Pada tahun buku 2023, SKB Food mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,5% menjadi Rp407,488 miliar dibanding Rp375,886 miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Jumlah Saham di Papan Pemantauan Khusus FCA BEI Bertambah Sejak Diluncurkan

Laba bersih dibukukan sebesar Rp127,469 miliar pada tahun 2023 atau melesat 925% dibandingkan Rp12,428 miliar pada tahun 2022.

Meski Laba Bersih dicatatkan adalah sebesar Rp127,469 miliar, sebesar Rp89,21 Miliar di antaranya adalah berupa non-cash sebagai hasil dari revaluasi aset milik SKB Food terutama berupa aset tanah dan properti di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun Laba Bersih Operasional yang merupakan hasil kinerja Perseroan pada tahun 2023 dan bersifat cash adalah sebesar Rp35,374 Miliar.

”Pembagian dividen ini kami jalankan dengan landasan prinsip kehati-hatian (prudent) sehingga tetap memertimbangkan kemampuan Perusahaan demi keberlanjutan usaha secara jangka panjang,” ujar Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Kinerja Positif, Saham RAFI Dinilai Tidak Layak Bersandar di Level Gocap

Di lain sisi, Eko Pujianto berharap berbagai inisiatif SKB Food sejauh ini menjadi motivasi serta acuan kepada lebih banyak UMKM lainnya terutama di bidang makanan dan minuman untuk berani bertumbuh, memberikan manfaat kepada lebih banyak pihak.

”Kami berbangga hati dan beritikad positif karena melihat perjalanan bisnis kami sebagai UMKM yang kemudian naik kelas menjadi perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa, SKB Food telah mampu mewujudkan komitmennya untuk bisa mulai membagikan dividen di bulan Juli ini," ucap Eko Pujianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×