kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pertumbuhan Jumlah Investor Kripto Melambat, Apa Penyebabnya?


Sabtu, 02 Desember 2023 / 06:08 WIB
Pertumbuhan Jumlah Investor Kripto Melambat, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Berdasarkan data Bappebti, sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau bertambah, pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia melambat.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%.

CEO Triv Gabriel Rey berpandangan, melambatnya pertumbuhan jumlah investor kripto akibat tingginya biaya pajak. Belum lagi biaya bursa dan kustodian yang mengakibatkan biaya transaksi berkisar di 0,41% - 0,51% tiap transaksi.

Sebagai pembanding, sebelum adanya aturan pajak dan biaya bursa, biaya transaksi hanya sebesar 0,1%. "Ini membuat masyarakat enggan berinvestasi kripto karena biaya ini tertinggi di Asia Tenggara," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).

Baca Juga: Pasar Kripto dan Bitcoin Kembali ke Zona Hijau, Akankah Terus Bertahan?

Gabriel pun mengakui pihaknya merasakan perlambatan sejak awal tahun. Namun seiring membaiknya harga kripto, sejak Agustus 2023, ia melihat ada pertumbuhan positif dengan jumlah user dan pengguna aktif staking di Triv meningkat hingga 25%.

Ia pun berkeyakinan industri kripto masih menarik sebagai instrumen investasi. Terlebih dengan ekosistem kripto yang terus berkembang, seperti staking , DeFi, Web3, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, Gabriel berharap pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan penurunan pajak sehingga biaya transaksi end-user tidak terlalu tinggi. "Idealnya seluruh pajak dan biaya bursa berkisar di 0,1% agar dapat berkompetisi dengan exchange global dan menarik user untuk bertransaksi kripto," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×