kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan Jumlah Investor Kripto Melambat, Apa Penyebabnya?


Sabtu, 02 Desember 2023 / 06:08 WIB
Pertumbuhan Jumlah Investor Kripto Melambat, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Berdasarkan data Bappebti, sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau bertambah, pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia melambat.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%.

CEO Triv Gabriel Rey berpandangan, melambatnya pertumbuhan jumlah investor kripto akibat tingginya biaya pajak. Belum lagi biaya bursa dan kustodian yang mengakibatkan biaya transaksi berkisar di 0,41% - 0,51% tiap transaksi.

Sebagai pembanding, sebelum adanya aturan pajak dan biaya bursa, biaya transaksi hanya sebesar 0,1%. "Ini membuat masyarakat enggan berinvestasi kripto karena biaya ini tertinggi di Asia Tenggara," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).

Baca Juga: Pasar Kripto dan Bitcoin Kembali ke Zona Hijau, Akankah Terus Bertahan?

Gabriel pun mengakui pihaknya merasakan perlambatan sejak awal tahun. Namun seiring membaiknya harga kripto, sejak Agustus 2023, ia melihat ada pertumbuhan positif dengan jumlah user dan pengguna aktif staking di Triv meningkat hingga 25%.

Ia pun berkeyakinan industri kripto masih menarik sebagai instrumen investasi. Terlebih dengan ekosistem kripto yang terus berkembang, seperti staking , DeFi, Web3, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, Gabriel berharap pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan penurunan pajak sehingga biaya transaksi end-user tidak terlalu tinggi. "Idealnya seluruh pajak dan biaya bursa berkisar di 0,1% agar dapat berkompetisi dengan exchange global dan menarik user untuk bertransaksi kripto," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×