kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persiapan Penting Sebelum Berinvestasi di Pasar Modal: 3P Paham, Punya, dan Pantau


Senin, 18 September 2023 / 10:01 WIB
Persiapan Penting Sebelum Berinvestasi di Pasar Modal: 3P Paham, Punya, dan Pantau
ILUSTRASI. Karyawan memantau perdagangan pasar modal?pada sebuah kantor sekuritas?di?Jakarta.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Verdi Ikhwan, Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI), menegaskan pentingnya persiapan sebelum berinvestasi di pasar modal. 

“Kami memiliki istilah 3P, paham, punya, dan pantau. Paham, kalau beli saham paling enggak kita harus paham dengan tujuan investasi kita, dan tahu karakteristik kita,” kata Verdi di Jakarta, Jumat (15/9/2023). 

Kemudian, punya. Verdi bilang, tidak perlu banyak memiliki saham pada tahap awal. Hal ini agar investor pemula bisa langsung ke praktek investasi di pasar modal, tapi juga tidak mengalami rugi yang terlalu besar. 

Baca Juga: Relaksasi Transaksi Bursa Siap Dicabut, Ini Efeknya

Selanjutnya, pantau. Menurut Verdi, setelah membeli saham, investor harus memantau pergerakan sahamnya. Hal ini ditujukan agar, investor mendapatkan profit yang maksimal dan mengurangi risiko investasi, manakala harga sahamnya mengalami penurunan. 

“Punya saham, saat ini juga bisa modal Rp 100.000, kemudian, investor perlu memantau pergerakannya. Tapi tidak hanya sekedar itu, investor juga harus meliat perkembangan ekonomi, kondisi perusahaan, berita, hingga suku bunga,” ujar dia. 

“Kalau punya saham, jangan didiamkan, harus dipantau, karena belajar itu informasinya bisa dari mana saja,” lanjut dia. 

Saat ini, jumlah investor di BEI telah mencapai lebih dari 11 juta. Dibandingkan periode 2013-2014 yang hanya sekitar 300.000 – 400.000 investor, peningkatan ini signifikan, terutama selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Risiko Investasi di Saham IPO Tinggi, Salah Satunya Akibat Kebijakan Otoritas Bursa

"Selama pandemi, banyak orang di rumah dan mulai bertransaksi saham. Kini, mendaftar sebagai investor via aplikasi hanya membutuhkan waktu 5 menit," jelas Verdi.

Survei OJK pada 2022 menunjukkan bahwa meskipun jumlah investor meningkat selama pandemi, literasi investasi belum tumbuh sebanding. Namun, diharapkan pada 2025, tingkat literasi akan meningkat dengan berbagai edukasi investasi yang disediakan.

Investor pun diharapkan melanjutkan investasinya guna mendapatkan hasil maksimal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasihat BEI untuk Investor Ritel Sebelum Memulai Investasi di Pasar Modal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×