Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Poundsterling naik terhadap euro pada Jumat lalu dipicu kekhawatiran krisis utang Eropa yaitu downgrade peringkat utang Irlandia dan kemungkinan restrukturisasi utang Yunani.
Namun tekanan euro tersebut terbilang terbatas, alasannya masih ada dukungan prospek kelanjutan kenaikan suku bunga ECB data BOE belum mulai menaikkan suku bunga. "Hal ini masih mempertahankan gerak euro terhadap poundsterling di atas areal 88 pence yang mendekati level tertinggi selama 5,5 bulan di 89,24.
Sterling terhitung melemah atas dollar AS dan mata uang dunia lainnya. Katalisnya, rendahnya rilis data inflasi minggu lalu yang meredam prospek kenaikan suku bunga BOE dalam jangka pendek ini.
Rekhmen Abadi, analis valas Valbury Asia Futures mengatakan minimnya data ekonomi Inggris pekan ini dan perkiraan volume perdagangan yang tipis karena libur Paskah (22/4) akan menahan pergerakan poundsterling terhadap dollar AS di bawah areal tertinggi selama 15 bulan yaitu 1,6430 minggu ini.
Ia memprediksi areal support ada di 1,6285-1,6225. "Breakdown areal ini akan menghambat upside dan memicu koreksi dengan target ke areal 1,6150-1,6090 untuk jangka pendek," ujar Rekhmen. Sebaliknya, menurut dia, selama areal support di atas efektif menghambat penurunan, maka ada peluang upside mencoba kembali 1,6427 hingga 1,6500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News