Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Poundsterling sempat menguat ke level 1,6177 terhadap dollar AS setelah disokong antisipasi pasar menyusul berita bahwa raksasa telekomunikasi Inggris berencana menjual sahamnya pada perusahaan asal Perancis, SFR ke Vivendi senilai 7,75 miliar euro.
Berita ini sempat menekan euro bertahan di bawah level tertinggi lima bulan terhadap poundsterling. Hingga akhir sesi New York, mata uang Inggris ditutup menguat tipis 0,1% terhadap dollar AS ke 1,6126.
Aktivitas sektor konstruksi di Inggris pada Maret di luar dugaan menguat di atas perkiraan analis. Data yang dilansir Markit/CIPS menunjukkan ekspansi sebesar 56,4 pada Maret mengungguli perkiraan analis di level 54,9 dan mendekati level tertinggi 8 bulan yang tercetak pada Februari di 56,5.
Beberapa ekonom menanggapi positif rilis data ini sebagai dukungan pada perbaikan pemulihan ekonomi Inggris yang diharapkan akan terefleksi pada GDP kuartal pertama 2011.
Pada sisi ini, pelaku pasar akan mengamati rilis data aktivitas sektor jasa (service PMI) yang akan mendapat perhatian pelaku pasar karena sektor jasa mencakup 73% dari total ekonomi Inggris. Jika data dirilis lebih baik dari perkiraan, maka akan meningkatkan harapan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi Inggris. Lebih khusus lagi akan menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Hingga perdagangan pukul 12:14 di pasar spot, poundsterling terhadap dollar AS berada di level 1,6122 melemah 0,7% ketimbang posisi sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News