Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Poundsterling (GBP) masih terus tertekan terhadap mata uang dunia lainnya. GBP turun ke level terendah dalam kurun lima bulan terhadap euro (EUR) di posisi 0,8819 EUR/GBP dan ke level terendah dalam kurun 2 bulan terhadap dollar AS di 1,5934 GBP/US$.
Tekanan terhadap mata uang Inggris ini diakibatkan oleh mundurnya ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) seiring masih rentannya level pemulihan ekonomi Inggris. Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh BoE saat ini semakin jauh dari sebelumnya. BoE diprediksi baru akan menaikkan suku bunga pada Agustus mendatang.
Lemahnya data penjualan ritel akhir dan suramnya penjualan rumah di Inggris pekan lalu juga memberatkan langkah kebangkitan GBP. Terhadap dollar Australia (AUD), GBP juga masih tertekan ke level terendah sejak Januari silam, seiring berkembangnya berita bahwa perusahaan asuransi asal Inggris mulai membayar klaim dari korban banjir Queensland.
Analis Valbury Asia Futures, Ahim memprediksi tekanan terhadap GBP masih akan berlanjut, terutama setelah break di bawah level psikologis 1,6 dan level 1,5975 yang berfungsi sebagai horizontal support. "Waspadai konsolidasi pelemahan tajam dalam empat sesi terakhir, dalam intraday resistance dalam jangka pendek ke depan ada pada kisaran 1,6004-1,6112 yang merupakan retracement dari downward move antara 1,6401-1,5934," ujarnya.
Hingga perdagangan pukul 11:45 (WIB), GBP/US$ berada di posisi 1,615 atau menguat 0,14%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News