Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Indeks utama bursa saham Seoul naik 0,7% Jumat lalu ke level rekor tertinggi sekaligus mencatatkan kenaikan selama 7 sesi berturut-turut. Dalam sepekan terakhir, akselerasi kenaikan indeks begitu kuat, hingga berhasil membukukan rekor tertinggi tahunan yang juga level tertinggi sepanjang sejarah.
Indeks Kospi di bursa Seoul diproyeksikan masih akan berlanjut naik menembus rekor April ini. Ketidakpastian global mulai meredup, perekonomian juga perlahan mulai bangkit dengan mencatatkan kenaikan di sektor tenaga kerja. Rilis tenaga kerja AS periode Maret diharapkan bisa memacu pemulihan krisis global.
Investor asing tercatat menjadi net buyer di bursa Korea Selatan selama 13 sesi berturut-turut dengan nilai 733,2 miliar won atau setara dengan US$ 668,7 juta. Angka ini merupakan nilai pembelian terbesar sejak lima bulan terakhir dan rangkaian aksi beli terpanjang sejak Oktober 2010.
Sangat dominannya aksi beli asing ini dikhawatirkan oleh sebagian pelaku pasar yang diduga dipicu oleh hot money akibat keuntungan dari laju penguatan mata uang won. Oleh sebab itu, tak sedikit dari investor yang meragukan kelanjutan aksi beli asing di bursa Korsel tersebut.
Rekhmen Abadi, analis Valbury Asia Futures mengatakan, pasar harus mewaspadai kondisi overbought yang berarti harga rentan terkoreksi akibat penguatan tajam akhir-akhir ini. "Saat ini, proyeksi kenaikan indeks potensial ke arah 284,20-287,05," ujar Rekhmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News