kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.859   48,00   0,28%
  • IDX 6.665   51,08   0,77%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,30   0,98%
  • ISSI 212   1,35   0,64%
  • IDX30 389   3,65   0,95%
  • IDXHIDIV20 468   3,39   0,73%
  • IDX80 109   1,15   1,07%
  • IDXV30 115   1,36   1,20%
  • IDXQ30 128   1,01   0,79%

Penurunan Ekspor Batubara Berpotensi Tekan Kinerja Emiten, Cermati Rekomendasi Analis


Jumat, 25 April 2025 / 07:33 WIB
Penurunan Ekspor Batubara Berpotensi Tekan Kinerja Emiten, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Sejumlah truk mengangkut batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024). Tren penurunan ekspor batubara nasional pada kuartal I-2025 diperkirakan berdampak negatif terhadap kinerja emiten produsen batubara.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan ekspor batubara nasional pada kuartal I-2025 diperkirakan berdampak negatif terhadap kinerja emiten produsen batubara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor batubara Indonesia pada Januari - Maret 2025 tercatat sebesar US$ 6,22 miliar, turun 17,83% secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari sisi volume, ekspor batubara merosot 4,23% yoy menjadi 91,97 juta ton.

Di tengah penurunan ekspor tersebut, harga batubara juga mengalami tekanan. Mengacu data Trading Economics, harga batubara pada Kamis (24/4) berada di level US$ 93,70 per ton, melemah 25,19% sejak awal tahun. 

Baca Juga: Simak Prospek ADRO di Tengah Rencana Aksi Korporasi dan Rekomendasi Analis

Chief Executive Officer Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo, menjelaskan bahwa ketidakpastian global akibat memanasnya tensi perdagangan internasional turut memicu penurunan permintaan batubara. 

China, yang selama ini menjadi importir terbesar, mengurangi permintaan dan lebih mengandalkan produksi dalam negeri pada 2025.

Sementara itu, Indonesia sebagai salah satu produsen utama batubara telah meningkatkan produksi sejak 2024. Sekitar 40% dari total volume penjualan batubara dialokasikan untuk ekspor. Jika permintaan ekspor menurun, terdapat risiko kelebihan pasokan di dalam negeri. 

"Penurunan permintaan global dan kondisi oversupply dapat menekan harga batubara lebih lanjut," ujar Praska.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Berdampak ke Kinerja Emiten, Cermati Rekomendasi Analis Berikut



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×