Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, kenaikan penjualan ASII juga terefleksikan pada pergerakan harga sahamnya sejak bulan Februari lalu. Bagi ASII, penjualan LCGC masih berpotensi mengalami kenaikan.
"Di samping itu juga bisnis di sektor alat berat dan agri bisnis yang tahun ini masih sangat prospektif meningkatkan pendapatan emiten," ujar Ivan.
Secara umum, Ivan melihat sepanjang tahun ini akan menjadi momentum pertumbuhan bagi ASII. Dia pun memberikan rekomendasi untuk hold saham ASII dengan target harga di Rp 8.000.
Baca Juga: Tahun ini, Medikaloka Hermina (HEAL) Siapkan Capek Hingga Rp 1 Triliun
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana membeberkan bahwa timeframe mingguan saham ASII cenderung masih bergerak uptrend. Hal ini juga tampak dari pergerakan Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang masih menguat dan berada di area positifnya, sementara Stochastic sudah berada di area overbought.
Herditya memberikan rekomendasi bagi pelaku pasar untuk Buy on Weakness (BoW) terlebih dulu. Sebab, pada timeframe harian diperkirakan penguatan saham ASII sudah terbatas dan rawan koreksi terlebih dulu.
"Pada timeframe daily ini terlihat MACD sudah mulai melandai dan Stochastic yang juga ada tanda-tanda koreksi ke area netral dahulu," terang Herditya.
Jika ASII mampu menembus level 7.075 sebagai resistance-nya, Herditya memproyeksikan saham ASII berpeluang menguji area 7.175 - 7.400.
Merujuk data RTI Business, saham ASII pada perdagangan Kamis (14/4) ini ditutup melemah 100 poin atau 1,43% ke 6.875. Adapun, saham ASII sudah melesat 20,61% secara year to date.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News