kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Nippon Indosari (ROTI) kuartal III 2020 turun tipis 0,81%


Jumat, 23 Oktober 2020 / 21:49 WIB
Penjualan Nippon Indosari (ROTI) kuartal III 2020 turun tipis 0,81%
ILUSTRASI. Produk Sari ROTI - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) di Jakarta Selatan. KONTAN/Cheppy


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten makanan dan minuman PT Nippon Indosari Corpindo Tbk belum mampu mencatatkan kinerja yang memuaskan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Top line dan bottom line emiten bersandi ROTI di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sama-sama terkikis.

Mengutip dari laporan keuangannya, ROTI membukukan penurunan penjualan bersih hingga 0,81% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2,44 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu 2019, ROTI mengantongi penjualan hingga Rp 2,46 triliun.

Dilihat dari segmentasinya, wilayah tengah masih menjadi penopang dengan penjualan mencapai Rp 1,40 triliun. Kontribusi ini turun tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,44 triliun.

Tidak hanya wilayah tengah yang mengalami penurunan penjualan, wilayah Filipina terkikis lebih dalam hingga 22,78% YoY menjadi Rp 67,77 miliar.

Baca Juga: Sari Roti (ROTI) Tuntaskan Penjualan Saham Treasury

Akan tetapi, kenaikan penjualan justru dirasakan di wilayah barat dan timur. Masing-masing mengalami kenaikan 7,3% YoY dan 3,64% YoY. Penjualan di wilayah barat menjadi Rp 307,71 miliar, sementara penjualan di wilayah timur menjadi Rp 666,42 miliar.

Dilihat dari produknya, penjualan roti tawar masih mendominasi hingga Rp 1,91 triliun. Jumlah ini juga meningkat tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,8 triliun. Kenaikan penjualan juga dialami oleh segmen lain-lain menjadi Rp 7,23 miliar atau bertumbuh 13,32% YoY.

Di sisi lain, penjualan roti manis terkikis 13,31% YoY menjadi Rp 818,4 miliar. Penjualan segmen kue juga menurun, yang tadinya Rp 88,11 miliar menjadi Rp 51,12 miliar.

Walau masih tertekan, mengutip dari keterangan resmi ROTI, penjualan di kuartal III 2020 mulai menunjukkan pemulihan. Khususnya, penjualan di wilayah Indonesia yang tercatat Rp 749,8 miliar atau naik 1,9% quartal on quartal (QoQ). Penjualan ROTI yang membaik dipicu analisa komprehensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas masyarakat Indonesia.

" Kami dapat menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan usaha dan ketidakpastian pandemi Covid-19,” jelas Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Arlina Sofia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/10).

Baca Juga: IHSG Sesi I Menguat, Asing Lepas Saham BBRI dan ROTI

Lebih jauh manajemen ROTI menjelaskan, sepanjang sembilan bulan pertama 2020 penjualan melalui kanal tradisional atau general trade bertumbuh 22% YoY menjadi Rp 701 miliar. Kenaikan yang signifikan ini terdorong strategi ROTI untuk fokus pada pasar potensial di area pemukiman selama pandemi Covid-19. Di saat yang bersamaan, pihak ROTI juga memperkenalkan model pemesanan produk melalui WhatsApp dan Chatbot.

Walau penjualan kanal tradisional meningkat, kontribusinya jauh lebih mini dibanding penjualan kanal modern atau modern trade. Selama Januari hingga September 2020, kanal ini masih menjadi kontributor utama dengan penjualannya hingga Rp 1,67 triliun. Di periode Juli hingga September 2020 saja penjualan kanal modern mencapai  Rp 505 miliar. Penjualan di kuartal III memang relatif lebih stabil dibanding periode April  hingga Juni 2020

" Didukung inisiatif promo dan marketing yang efektif,” imbuh Arlina.

Walaupun penjualan ROTI menunjukkan tanda-tanda pemulihan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih tertekan sepanjang kuartal III. Bahkan, pelemahannya mencapai dua digit atau turun 39,82% YoY menjadi Rp 127,19 miliar dari sebelumnya Rp 211,71 miliar.

Sekadar informasi, hingga kuartal III ROTI telah menyerap 90,4% dari total capital expenditure (capex) atau sekitar Rp 361,6 miliar. Adapun capex ROTI tahun ini dianggarkan untuk  pengembangan usaha, termasuk peningkatan kapasitas, penguatan jaringan distribusi, serta pembangunan pabrik baru di Banjarmasin dan Pekanbaru. Kedua pabrik itu ditargetkan akan beroperasi komersial pada kuartal I tahun 2021.

Selanjutnya: Nippon Indosari (ROTI) segera meraup dana dari penjualan saham tresuri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×