kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan emiten farmasi kompak naik, ini rekomendasi sahamnya


Senin, 02 November 2020 / 20:25 WIB
Penjualan emiten farmasi kompak naik, ini rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Meski mencatat kenaikan pendapatan, tapi laba bersih empat emiten farmasi bervariasi.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Untuk SIDO, kinerja yang baik dari sisi pendapatan maupun laba sebenarnya menarik. Akan tetapi, Reza mempertimbangkan kinerja SIDO ketika pandemi Covid-19 mulai pulih. Tidak dipungkiri, penguatan kinerja emiten farmasi sejauh ini memang terdorong pandemi Covid-19.

Sebab, permintaan masyarakat akan produk-produk kesehatan jadi meningkat. Untuk SIDO, dia merekomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 3.200. 

Terkait PYFA, bottom line yang meningkat drastis memang menambah sisi menarik emiten ini. Akan tetapi sejauh ini Reza belum menyarankan saham PYFA mengingat pergerakannya masih sideways

Di sisi lain, Chris cenderung menjagokan saham SIDO karena kemungkinan besar kinerjanya akan tetap bertumbuh karena konsumsi jamu di Indonesia cukup tinggi. "SIDO dengan peningkatan yang cukup signifikan kemungkinan dapat buy on weakness di area Rp 750 dengan target Rp 900," kata Chris, Minggu (1/11). Sementara untuk saham KLBF disarankan buy dengan target Rp 1.760 dan saham KAEF direkomendasikan hold target harga Rp 3.300. 

Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) meneken kerja sama komersialisasi dan pembuatan vaksin Covax-19

Senada dengan dua analis lain, analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menambahkan, emiten farmasi memiliki prospek mengingat industri farmasi masih diminati. "Apalagi emiten yang sudah bekerja sama distribusi vaksin, ini akan menjadi peluang meningkatkan kinerjanya," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (2/11). 

Di antara empat emiten farmasi yang telah merilis laporan keuangan, menurutnya PYFA paling atraktif dengan pertumbuhan bottom line yang signifikan. Dia mengamati, ROE PYFA juga meningkat dari sebelumnya di bawah 8% menjadi 15,27%. Sementara, valuasi menjadi lebih murah secara tahunan berdasarkan PE di 21 kali, sedangkan yang lain di kisaran 25 kali hingga  28 kali. 

Walau memiliki prospek yang apik, Sukarno menyarankan untuk hold keempat saham farmasi tersebut. KAEF hold dengan target harga Rp 3.320, PYFA hold dengan target harga Rp  960, SIDO hold dengan target harga Rp 830, dan KLBF hold dengan target harga Rp 1.540. "Usahakan tunggu momentum teknikal jika ingin masuk. Wait and see dahulu untuk harga dalam tren turun dalam jangka pendek," pungkas Sukarno. 

Baca Juga: Laba Kimia Farma (KAEF) turun 11,07% kendati penjualan meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×