kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Penjualan emiten farmasi kompak naik, ini rekomendasi sahamnya


Senin, 02 November 2020 / 20:25 WIB
Penjualan emiten farmasi kompak naik, ini rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Meski mencatat kenaikan pendapatan, tapi laba bersih empat emiten farmasi bervariasi.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Untuk SIDO, kinerja yang baik dari sisi pendapatan maupun laba sebenarnya menarik. Akan tetapi, Reza mempertimbangkan kinerja SIDO ketika pandemi Covid-19 mulai pulih. Tidak dipungkiri, penguatan kinerja emiten farmasi sejauh ini memang terdorong pandemi Covid-19.

Sebab, permintaan masyarakat akan produk-produk kesehatan jadi meningkat. Untuk SIDO, dia merekomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 3.200. 

Terkait PYFA, bottom line yang meningkat drastis memang menambah sisi menarik emiten ini. Akan tetapi sejauh ini Reza belum menyarankan saham PYFA mengingat pergerakannya masih sideways

Di sisi lain, Chris cenderung menjagokan saham SIDO karena kemungkinan besar kinerjanya akan tetap bertumbuh karena konsumsi jamu di Indonesia cukup tinggi. "SIDO dengan peningkatan yang cukup signifikan kemungkinan dapat buy on weakness di area Rp 750 dengan target Rp 900," kata Chris, Minggu (1/11). Sementara untuk saham KLBF disarankan buy dengan target Rp 1.760 dan saham KAEF direkomendasikan hold target harga Rp 3.300. 

Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) meneken kerja sama komersialisasi dan pembuatan vaksin Covax-19

Senada dengan dua analis lain, analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menambahkan, emiten farmasi memiliki prospek mengingat industri farmasi masih diminati. "Apalagi emiten yang sudah bekerja sama distribusi vaksin, ini akan menjadi peluang meningkatkan kinerjanya," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (2/11). 

Di antara empat emiten farmasi yang telah merilis laporan keuangan, menurutnya PYFA paling atraktif dengan pertumbuhan bottom line yang signifikan. Dia mengamati, ROE PYFA juga meningkat dari sebelumnya di bawah 8% menjadi 15,27%. Sementara, valuasi menjadi lebih murah secara tahunan berdasarkan PE di 21 kali, sedangkan yang lain di kisaran 25 kali hingga  28 kali. 

Walau memiliki prospek yang apik, Sukarno menyarankan untuk hold keempat saham farmasi tersebut. KAEF hold dengan target harga Rp 3.320, PYFA hold dengan target harga Rp  960, SIDO hold dengan target harga Rp 830, dan KLBF hold dengan target harga Rp 1.540. "Usahakan tunggu momentum teknikal jika ingin masuk. Wait and see dahulu untuk harga dalam tren turun dalam jangka pendek," pungkas Sukarno. 

Baca Juga: Laba Kimia Farma (KAEF) turun 11,07% kendati penjualan meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×