kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan aset BUMI ke CIC belum selesai


Rabu, 14 Mei 2014 / 18:05 WIB
Penjualan aset BUMI ke CIC belum selesai
ILUSTRASI. Hanya 2 Hari! Gunakan Promo Tiket.com Hotel Domestik dengan Diskon Hingga 30%


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Transfer aset yang dilakukan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada China Investment Corporation (CIC) dalam rangka penyelesaian utang belum selesai. Termasuk, pengalihan aset PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Manajemen BUMI dalam penjelasan laporan keuangan per akhir Maret 2014 mengatakan, pihaknya dan anak-anak usaha telah menyepakati ketentuan baru (master deed) dengan CIC melalui Country Forest Limited (CFL) terkait penyelesaian pokok utang pada Januari 2014. Nilai pokok utang itu mencapai US$ 1,3 miliar.

Dalam ketentuan baru ini, ada dua anak usaha baru Bakrie yang dilibatkan. Kedua anak usaha ini adalah IndoCoal Resouces KPC dan IndoCoal Kaltim Resouces. Keduanya baru saja dibentuk. Kepemilikan BUMI di masing-masing perusahaan itu sebesar 100% dan 70%.

Jadi, pada 28 Januari 2014, BUMI, PT Bumi Resources Minerlas Tbk (BRMS), Kalimantan Coal Ltd (KCL), Sangatta Holdings Limited (SHL), Bumi Netherlands B.C (newco), dan CFL menyetujui untuk melakukan sejumlah transaksi utama.

Transaksi utama yang dimaksud adalah pengambilalihan 19% saham beredar KPC, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal KPC oleh CFL dari anak usaha Bakrie ini.

Demi merealisasikan rencana itu, KPC akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 118.800 saham. Nilainya setara dengan Rp 7,09 miliar.

IndoCoal Kaltim juga akan terbitkan HMETD sebanyak 74.600 dengan nilai sekitar Rp 746 juta. Kemudian, BUMI dan para pemegang saham lain di KPC, IndoCoal KPC, dan IndoCoal Kaltim menyetujui untuk menerbitkan tambahan jumlah saham setara dengan 19% modal saham di masing-masing perusahaan.

Saham baru itu nantinya diserap oleh Newco. BUMI kemudian akan mengalihkan seluruh kepemilikan saham KPC milik SHL dan KCL ke Newco dan PT Sitrade Coal (SC). Terakhir, BUMI akan menjual 100% saham Newco ke CFL seharga US$ 950 juta.

Namun, sebelum penyelesaian itu, PT Kutai Timur Sejahtera (KTS) akan mengalihkan kepemilikan sahamnya di KPC sebesar 5%. Ini merupakan langkah PT Recapital Asset Management menunaikan kewajibannya untuk mengembalikan dana investasi BUMI.

Selanjutnya, transaksi utama lainnya, CFL akan mengakuisisi 42% saham BRMS. Jumlahnya setara dengan 10,73 miliat. Nilai yang disepakati mencapai US$ 257,4 juta.

Terakhir, CFC akan mengambil saham baru BUMI. Nilainya, tidak lebih dari US$ 150 juta. "Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (BUMI) konsolidasian, transaksi utama masih berlangsung," jelas manajemen BUMI.

Meski belum selesai, BUMI tetap memasukkan hasil pelepasan aset itu sebagai laba. Nilainya mencapai US$ 746,94 juta. Alhasil, kinerja perseroan positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 349,34 juta. Adapun, dari segi penjualan mengalami kemerosotan, dari US$ 942,53 juta menjadi US$ 839,39 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×