Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Lama memerah, rapor kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya membiru. BUMI mampu membukukan keuntungan besar di kuartal I tahun ini.
Dalam laporan keuangan BUMI kuartal I 2014 yang dipublikasikan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa malam (13/5), emiten batubara milik Grup Bakrie ini mencatatkan laba bersih fantastis selama kuartal I 2014 yakni sebesar US$ 349,34 juta. Sebagai perbandingan, di periode sama tahun lalu, BUMI merugi US$ 62,91 juta.
Padahal, pendapatan BUMI dalam tiga bulan pertama tahun ini malah merosot 10,94% menjadi US$ 839,39 juta. Beban bunga dan keuangan BUMI juga menggelembung 65,07% menjadi US$ 241,82 juta.
Lantas dari mana rapor BUMI bisa membiru? Nah, di laporan keuangan BUMI disebutkan, di kuartal I 2014, BUMI memperoleh laba atas pelepasan investasi pada entitas anak. Nilainya jumbo yakni US$ 746,94 juta.
Lebih rinci, laba ini berasal dari penjualan 19% saham BUMI di PT Kaltim Prima Coal kepada Country Forest Limited, perusahaan terafiliasi China Investment Corporation (CIC). Penjualan saham ini merupakan bagian penyelesaian utang BUMI ke CIC senilai US$ 1,3 miliar.
Nah, selisih antara nilai buku dan hasil penjualan diakui BUMI sebagai laba atas pelepasan investasi pada entitas anak. Penjualan saham KPC itu tersebut mengurangi kepemilikan BUMI di KPC dari 65% menjadi 51%. Berkat laba dari penjualan KPC tersebut, BUMI pun mampu meraup untung besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News