Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat pendapatan usaha di kuartal I-2020 sebesar Rp 2,73 triliun atau meningkat 8,63% dari kuartal I-2019. Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 2,53 triliun atau naik 8,29% dari kuartal I tahun 2019 dan pendapatan usaha lain sebesar Rp 203 miliar, tumbuh sebesar 13,01% dari kuartal I tahun 2019.
Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 Jasa Marga juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp 1,90 triliun, tumbuh sebesar 4,87% atau sekitar Rp 88 miliar dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu.
Baca Juga: Timah (TINS) fokus efisiensi guna perbaiki kinerja tahun ini
Di samping itu, di tengah mulai beroperasinya jalan tol baru dan kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian sejumlah konstruksi proyek jalan tol, Jasa Marga mampu menjaga laba bersih pada kuartal I tahun 2020 tetap stabil sebesar Rp 588 miliar.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan juga menjelaskan pada kuartal satu ini, Jasa Marga telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 5 (Pakis-Malang) sepanjang 3,113 km. "Selain itu, sebanyak lima jalan tol lainnya juga ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2020," jelasnya dalam rilis, Kamis (11/6).
Lima jalan tol tersebut yaitu Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 3A Simpang Yasmin-Semplak, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 Balikpapan (Km 13) - Samboja dan seksi 5 Sepinggan - Balikpapan (Km 13), Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Kunciran-Cengkareng dan Jalan Tol Cinere-Serpong.
Jasa Marga berkomitmen untuk terus mengembangkan implementasi teknologi pembayaran Nir Henti. Di awal tahun 2020, Jasa Marga melalui anak usaha PT Jasamarga Tollroad Operator melakukan perluasan uji coba terbatas pembayaran tol Single Lane Free Flow (SLFF) with barrier dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) berbasis server yang dikenal dengan nama FLO di Pulau Bali.
Baca Juga: Turun dibanding tahun buku 2018, dividen Jasa Marga (JSMR) dinilai kurang menarik
Di samping inovasi teknologi, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengusung visi menjadi perusahaan jalan tol nasional terbesar, terpercaya dan berkesinambungan, Jasa Marga terus menginisiasi pengelolaan jalan tol yang ramah lingkungan.
Salah satunya, dalam memperingati HUT ke-42 pada tanggal 1 Maret lalu, Jasa Marga dan kelompok usahanya (Jasa Marga Group) berkomitmen untuk menanam total 42.000 pohon di wilayah operasional jalan tol. Selain itu di bulan yang sama, Jasa Marga meraih sertifikasi Green Toll Road pertama di Indonesia untuk dua jalan tol yang dikelolanya, yaitu Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan level Silver Plus dan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan level Gold.
Jasa Marga juga berhasil meningkatkan perolehan skor assesment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Tahun Kinerja 2018 hingga mencapai 50 poin menjadi 775,25 dari perolehan skor kinerja tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus mempertahankan posisi Jasa Marga sebagai industry leader dalam ajang BUMN Performance Excellent Award 2020.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) membuka opsi revisi target kinerja untuk tahun ini
Di tengah pandemi Covid-19 dan dalam menghadapi tatanan normal baru, Jasa Marga aktif mengimplementasikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 baik di lingkungan kantor, operasional jalan tol maupun rest area jalan tol.
Untuk terus melayani pengguna jalan dengan optimal, termasuk dalam mendukung kebijakan larangan mudik Pemerintah pada Lebaran 2020, Jasa Marga membentuk satuan tugas pencegahan & penanggulangan Covid-19 yang bertugas melakukan sosialisasi, edukasi, penyampaian metode pencegahan, pemeriksaan petugas beserta fasilitas di gardu tol dan rest area jalan tol.
Jasa Marga juga dipercaya sebagai Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 BUMN Wilayah Jawa Barat yang turut mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Kesehatan untuk Rumah Sakit di wilayah Jawa Barat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penyediaan sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 di sekitar jalan tol Jasa Marga Group serta memberikan stimulus ekonomi kepada mitra binaan UMKM berupa penangguhan pembayaran angsuran program kemitraan.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) pangkas capex, ini kata analis senior CSA Research Institute
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News